Ada Saatnya, Kita Hanya Ingin Meminta Jodoh Yang Terbaik Menurut Tuhan
Mungkin saat patah hati terhebat itu kita rasakan, perasaan takut dan trauma memulai suatu hubungan hadir dalam perasaan terdalam. Kita mulai menyadari betapa sombong dan naifnya diri ini. Berpikir menemukan yang terbaik, padahal diri sendiri tak tahu sebenarnya yang terbaik itu seperti apa.
Kita mulai menyadari bahwa hanya Allah lah yang Maha Mengetahui jodoh terbaik dan telah mempersiapkannya dalam hidup kita nantinya. Sehingga kita mulai menyederhanakan doa doa yang kita panjatkan. Tidak lagi menunjuk dia atau dia sebagai patokan jodoh yang kita inginkan, tapiĀ lebih menerima siapapun, asal dia memang yang terbaik yang Tuhan berikan.
Lebih legowo dan mulai fokuslah memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu, agar mendapatkan jodoh yang sepadan dan setara dengan perjuangan yang telah kita berikan.
Dan Lebih Fokus Untuk Memperbaiki Diri, Memantaskan Diri, Karena Menyadari Sebaik Diri Kita Sendiri, Sebaik Itu Pula Jodoh Yang Akan Hadir Dalam Kehidupan Kita Nantinya
Alasan Remaja Mudah Melakukan Seks Bebas
- freepik.com
Sehingga dalam fase fase penyembuhan luka dan move on, kita akan melihat hubungan dan cinta dari sisi yang lebih dewasa. Bukan lagi untuk sekadar bersenang senang atau untuk urusan duniawi lainnya, namun juga mencari pasangan yang bisa menuntun dan membimbing ke jalan Surga.
Selain itu, menjadikan kita sadar bahwa menerima dan membahagiakan pasangan adalah hal yang utama dalam hubungan solid. Bukan lagi berpikir untuk melulu diperjuangkan atau yang selalu memperjuangkan, tapi sama sama berjuang untuk kebahagiaan bersama.
Dalam menanti jodoh terbaik, kita juga lebih fokus untuk memantaskan diri, memperbaiki semua kesalahan yang pernah dilakukan, menjadi sosok baru yang lebih baik dari sebelumnya, lebih bahagia dan bersyukur.
Dan saat jodoh terbaik menurutNya hadir, kita telah siap baik secara lahir dan batin menerima dan mencintainya sepenuh hati. Serta mengajaknya untuk meniti kebahagiaan di dunia maupun di akhirat nanti.