7 Langkah Terbaik Menyembuhkan Diri Setelah Menjadi Korban KDRT

Menyembuhkan Diri Setelah Menjadi Korban KDRT
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Fakta yang diterbitkan oleh WHO, hampir sepertiga perempuan di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan dari pasangan dalam rumah tangga atau hubungannya. Tapi, hanya ada beberapa yang berani speak up, sedang yang lainnya lebih memilih menutupi, karena aib dan tetap ingin mempertahankan hubungannya. 

Air Mata di Balik Podcast Denny Sumargo: Kisah Pilu Anak 15 Tahun Diperkosa Ayah Tiri

Salah satu yang sempat fenomenal kemarin adalah KDRT yang dialami oleh Lesti Kejora. Bersyukur masalah berakhir damai dan bisa memberikan efek jera bagi pelaku. 

Perlu diketahui kekerasan baik itu fisik atau verbal termasuk tindakan kejahatan yang tidak hanya melukai secara fisik, tapi juga mental korban. Seseorang bisa mengalami trauma, rasa cemas, insecure yang berlebihan, tekanan mental sampai kehilangan nyawa. 

Biadab Bangat! Seorang Ayah Tiri Perkosa Putrinya, Lapor Polisi Tapi Tetap Disuruh Satu Atap Sama Pelaku!

Oleh karena itu bagi pembaca web ini, semoga kamu mendapatkan pasangan yang memperlakukan kamu dengan baik tanpa ada kekerasan sedikitpun. Tapi, jika sebaliknya terapkan 6 langkah ini untuk menyembuhkan diri dan mengembalikan semangat hidup. 

1. Jauhi Pelaku KDRT

Stop Insecure! 5 Cara Jitu Jaga Kesehatan Mental Agar Hidup Lebih Bahagia, Termasuk Jauhi Teman Toxic!

Menyembuhkan Diri Setelah Menjadi Korban KDRT

Photo :
  • freepik.com

Jauh disini, bukan berarti kamu harus bercerai atau berpisah dengan pasangan. Hanya saja, berikan jarak sebagai upaya agar saling intropeksi diri. 

Jika kekerasan yang dilakukan pasangan belum terlalu fatal (khilaf), kamu cukup memberikan efek jera dengan menjauhi sementara waktu. 

Selain itu, itu juga baik untuk dirimu supaya bisa mengembalikan perasaan aman secara fisik dan mental. Serta berpikir dengan jernih tindakan yang tepat selanjutnya. 

2. Mengakui Kelemahan dan Emosi Yang Kamu Rasakan 

Terkadang seseorang dituntut untuk tetap tegar dan baik-baik saja, padahal dirinya terlalu rapuh dan ingin menangis.

Untuk melewati fase trauma setelah mengalami KDRT, justru kamu harus berani mengakui emosi yang sedang kamu rasa, ketakutan maupun kelemahanmu. Sampaikan pada dirimu sendiri jika KDRT itu salah apapun alasannya. Dan seharusnya kamu bersama seseorang yang bisa menghargai, bukan menyakiti. 

3. Terus Berusaha Berpikir Positif

Bisa Berpikir Positif

Photo :
  • u-report

KDRT membuat seseorang kehilangan rasa syukur dan harapan baik. Dia merasa hidupnya tidak berharga atau tidak memiliki kesempatan untuk bahagia. 

Oleh karena itu, kamu harus bisa melawan perasaan negatif itu dan tetap berpikir positif. Cobalah pelan-pelan menerima kondisi dan membangun kembali stabilitas hidup juga mental. 

Halaman Selanjutnya
img_title