Anak Muda, Jangan Salah Kaprah: Cepat Kaya vs. Kaya Bertahan Lama!

Cepat Kaya vs. Kaya Bertahan Lama
Sumber :
  • Youtube

Olret – Dalam dunia yang serba cepat, godaan untuk "cepat kaya" menjadi jargon yang paling laris dijual.

4 Shio yang Ditakdirkan Selalu Dikelilingi Keberuntungan, Adakah Shio Kamu?

Namun, perencana keuangan sekaligus komedian, Ligwina Hananto, mengingatkan bahwa ada dua ilmu yang harus dikuasai, dan keduanya sangat berbeda: Ilmu Menghasilkan Uang dan Ilmu Mengatur Uang.

Prioritas Utama: Bangun Skill, Tingkatkan Penghasilan

3 Shio yang Terlahir Sebagai Pemimpin, Naga Sehingga Harimau

Ligwina menekankan, pada fase awal karier, prioritas utama Anda adalah membangun kemampuan (skill) untuk meningkatkan penghasilan.

Jebakan Gaji UMR

Air Mata Melda di Sahur Pertama: Hanya Nasi dan Sambal, Ketika Sang Anak Merengek Meminta Ayam

Jika penghasilan Anda masih sangat terbatas (misalnya, UMR) dan habis untuk kebutuhan dasar, jangan paksakan ilmu financial planning berlebihan. Menurut Ligwina, "kalau enggak cukup mah enggak cukup aja." Solusi utamanya bukan berhemat gila-gilaan, tetapi mencari "Career Path" untuk melipatgandakan daya cetak uang Anda.

Temukan Skill Inti

Setiap orang sukses memiliki jalur karier yang dibangun (career path). Pelajari dari mentor, coba hal baru, dan temukan skill apa yang dapat menumbuhkan nilai diri Anda, seperti storytelling yang ternyata menjadi kunci bagi Ligwina dalam berbagai profesi.

Mengapa Gaji Rp 10 Juta hingga Rp 50 Juta Paling Rentan?

Ada sebuah teori menarik yang disampaikan Ligwina: kelompok penghasilan yang paling berisiko bermasalah adalah mereka yang bergaji antara Rp 10 Juta hingga Rp 50 Juta.

Zona "Cingcong": Kelompok ini sering disebut sebagai yang paling banyak "cingcong" karena mereka merasa cukup kaya untuk bersenang-senang dan membeli banyak hal, tetapi tidak merasa cukup kaya untuk mengelola keuangan dengan sangat hati-hati.

Target Empuk: Mereka rentan menjadi target fintech ilegal, paylater, dan korban belanja impulsif karena mereka memiliki kemampuan membeli yang tinggi tetapi kendali diri yang rendah.

Jika Anda berada di zona ini, sengajakan diri Anda untuk belajar dan mengambil keputusan keuangan yang disiplin.

Kunci Pengelolaan: Terapkan Aturan 1-2-3-4

Setelah kemampuan menghasilkan uang Anda meningkat, saatnya membangun fondasi rumah keuangan yang kuat, dimulai dengan Financial Checkup yang jujur. Ligwina menyarankan rumus sederhana untuk mengatur gaji (misalnya, Rp 10 Juta):

10% (Minimum) untuk Ditabung/Diinvestasikan

Ini adalah angka minimum bagi pemula. Lakukan dengan prinsip "Bayar Diri Sendiri Dulu" di awal bulan.

Trik Jitu: Pindahkan otomatis 10% gaji ke rekening yang terpisah. Ini penting agar secara psikologis, Anda hanya melihat sisa uang (90%) sebagai budget yang boleh dihabiskan.

20% (Maksimum) untuk Bersenang-senang

Alokasikan maksimal 20% gaji Anda (misalnya Rp 2 Juta) untuk hiburan, ngopi, nonton konser, atau liburan. Bersenang-senang diperbolehkan, asalkan sesuai porsi.

30% (Maksimum) untuk Cicilan Utang

Jatah 30% ini adalah batas aman untuk cicilan. Anda harus memilih dengan hati-hati utang mana yang akan diambil (misalnya KPR atau cicilan produktif). Jika Anda belum memiliki cicilan, alokasi 30% ini sebaiknya ditambahkan ke tabungan/investasi.

40% untuk Kebutuhan Rutin Sehari-hari

Ini adalah alokasi untuk kebutuhan hidup esensial seperti makan, transportasi, sewa/kos, dan tagihan rutin.

Penting! Konsistensi dalam menerapkan persentase ini akan membangun kebiasaan. Jika Anda terbiasa hidup dengan 70% dari gaji (karena 30% rutin ditabung/diinvestasikan), maka ketika Anda mulai mencicil KPR 30%, gaya hidup Anda tidak akan goyah, sebab badannya sudah terbiasa!

Adaptasi Generasi dan Safety Net

Tantangan generasi sekarang semakin berat (misalnya, harga properti yang tinggi dan gig economy yang menuntut kemandirian). Anak muda tidak bisa lagi sepenuhnya bergantung pada perusahaan tunggal seperti generasi sebelumnya.

Mandiri dalam Fasilitas: Jangan lagi berharap asuransi kesehatan atau jaminan pensiun sepenuhnya dari kantor. Generasi sekarang harus menyiapkan asuransi dan dana pensiun sendiri.

Backup Plan Wajib: Dalam era trading (saham, kripto) dan startup yang penuh risiko tinggi, dana darurat dan investasi yang "membosankan" (reksadana, emas, deposito) wajib menjadi "parasut" Anda. Jika eksperimen high risk Anda gagal, Anda tetap punya pegangan untuk memulai lagi.

Apakah Anda ingin saya memberikan contoh perhitungan gaji Rp 10 Juta dengan skema 1-2-3-4 ini?