Membongkar Mitos "Bandar" di Pasar Saham: Siapa Mereka Sebenarnya dan Bagaimana Investor Ritel Menyikapinya?
- Youtube
Olret – Istilah "bandar" di pasar saham Indonesia sering kali disalahpahami. Banyak investor ritel menganggap mereka sebagai sosok misterius yang memanipulasi harga untuk merugikan pemain kecil.
Namun, video yang dibahas oleh Youtube Kevin Hendrawan Investing membahas tuntas topik ini memberikan perspektif baru yang sangat menarik.
Dalam video berjudul Siapa BANDAR SAHAM? Apa Tujuan mereka? Kita Bongkar! dijelaskan bahwa ternyata, "bandar" tidak selalu seburuk yang dibayangkan. Mari kita luruskan pandangan dan pahami peran mereka yang sebenarnya.
Dua Peran Penting di Balik Pergerakan Saham
Menurut penjelasan dalam video, istilah "bandar" adalah sebutan lokal untuk peran yang dikenal secara internasional sebagai "market maker" atau "likuiditas provider" [00:01:05]. Peran ini bahkan legal dan diakui oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada dua jenis pemain besar yang sering dianggap "bandar":
Likuiditas Provider (LP): Mereka adalah pihak yang memastikan sebuah saham memiliki banyak order beli dan jual, sehingga investor bisa mudah bertransaksi. Tanpa mereka, saham bisa "sepi" dan sulit diperjualbelikan.
Market Movers: Kelompok ini memiliki modal besar dan bisa menggerakkan harga saham secara signifikan.
Mereka terdiri dari beberapa pihak, termasuk "bandar keliling" yang sering memanipulasi saham-saham likuiditas rendah untuk keuntungan jangka pendek, pemilik perusahaan yang membeli kembali sahamnya karena yakin perusahaan undervalued, konglomerat lain yang melihat peluang, hingga investor asing dengan dana jumbo dan teknologi canggih
Tips Cerdas untuk Investor Ritel: Jangan Panik, Punya Strategi!
Sebagai investor ritel, kita tidak perlu takut dengan keberadaan "bandar." Sebaliknya, kita justru harus bersyukur karena mereka membuat pasar bergerak dan bertumbuh . Tanpa mereka, banyak saham akan stagnan dan tidak menarik.
Lalu, bagaimana agar kita bisa tetap aman dan untung? Kuncinya adalah memiliki rencana investasi yang jelas. Jangan mudah terprovokasi atau mengambil keputusan berdasarkan emosi. Lakukan riset mendalam tentang fundamental perusahaan yang Anda beli.
Ingat, sebagai investor kecil, kita tidak menjadi target utama para pemain besar. Modal kita terlalu kecil untuk menarik perhatian mereka. Fokuslah pada strategi jangka panjang, dan biarkan "bandar" melakukan tugas mereka. Dengan begitu, kita bisa berinvestasi dengan lebih tenang dan bijak.