Jangan Lakukan 7 Hal Ini Saat Dighosting Biar Kamu Nggak Terlihat Ngemis Perhatiannya

Dighosting pasangan
Sumber :
  • Freepik

Olret – Dighosting itu pasti sangat menyakitkan. Seseorang yang sebelumnya begitu hadir tiba-tiba menghilang tanpa kabar, tanpa penjelasan, tanpa pamit. Yang tersisa hanya ruang kosong dan pertanyaan yang menggantung. Kenapa? Ada apa? Apa aku salah?

Kisah Nyata Paling Horor di Gunung Jawa Barat: Pasangan Tewas "Gancet", Diduga Hipotermia Ekstrem Berujung Maut!

Wajar kalau kamu merasa terluka atau ingin mencari jawaban. Tapi di saat seperti ini, cara kamu merespon jauh lebih penting daripada alasan kenapa dia pergi. Jangan sampai kamu kehilangan kendali hanya karena seseorang memilih meninggalkanmu diam-diam.

Agar kamu tetap terlihat anggun dan menjaga harga dirimu, hindari tujuh hal ini saat dighosting

Cara Pakai WhatsApp di 2 HP Sekaligus, Praktis dan Mudah

Mengirim pesan berkali-kali tanpa jawaban

Rasa bingung sering kali memicu kebutuhan untuk mendapat kejelasan. Kamu mungkin tergoda mengirim pesan satu per satu, berharap ada respon. Tapi ketika pesanmu terus diabaikan, kamu justru terlihat sedang mengejar orang yang memilih pergi.

Punya Banyak Masalah Hidup? Begini Cara Tetap Chill Setiap Hari

Lebih baik berhenti. Diam kadang lebih bermakna daripada terus bertanya. Karena keheningan dari seseorang yang pernah dekat juga bisa jadi jawaban paling jujur.

Menyindir lewat story atau unggahan media sosial

Memposting kutipan galau, sindiran halus, atau lagu patah hati mungkin terasa seperti pelampiasan. Tapi secara tidak sadar, kamu sedang menunjukkan bahwa kamu masih berharap dia melihat dan peduli.

Lebih baik isi media sosialmu dengan hal-hal yang mencerminkan bahwa kamu tetap hidup, tetap kuat, dan tetap kamu. Bukan untuk memancing perhatiannya, tapi sebagai bentuk kasih sayang pada diri sendiri.

Menceritakan semuanya ke terlalu banyak orang

Curhat itu perlu, tapi kalau kamu terus-menerus membahas dia ke semua temanmu, kamu mungkin justru menghambat proses penyembuhanmu sendiri. Setiap cerita ulang bisa membuka luka yang sudah mulai menutup.

Coba batasi ruang curhatmu. Bicarakan pada orang yang benar-benar bisa mendengarkan, yang mampu merangkul tanpa membuatmu merasa makin tersesat.

Mengawasi aktivitas media sosialnya setiap saat

Kepo tentang kabarnya setelah menghilang memang menggoda. Tapi makin sering kamu melihat profilnya, kamu hanya akan makin sulit melepaskan. Setiap postingan bisa menimbulkan tafsir baru, yang belum tentu benar.

Halaman Selanjutnya
img_title