7 Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan HRD Saat Wawancara Kerja Plus Cara Jawabnya

Ilustrasi pekerja keras
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@olly

OlretWawancara kerja bukan cuma soal “ditanya lalu menjawab”. Lebih dari itu, ini adalah momen penting untuk menunjukkan siapa dirimu dan seberapa besar kamu cocok dengan posisi yang kamu incar. Nah, salah satu cara terbaik untuk tampil siap adalah dengan memahami pola pertanyaan yang biasa muncul dari pihak HRD.

Kesalahan Pencari Kerja Saat Wawancara dengan HRD, Fatal Banget!

Di bawah ini adalah tujuh pertanyaan yang paling sering diajukan HRD saat wawancara kerja lengkap dengan cara menjawabnya secara cerdas dan meyakinkan, tanpa terkesan menghafal.

 

1. “Bisa ceritakan sedikit tentang diri Anda?”

Grogi Saat Wawancara Kerja? Ini 7 Tips Ampuh Biar Kamu Lebih Siap dan Percaya Diri

Pertanyaan ini jadi pembuka paling umum, dan jawabannya bisa menentukan kesan pertama HRD terhadapmu.

Tips menjawab:

Jawab dengan ringkas tapi padat. Fokus pada latar belakang pendidikan, pengalaman kerja atau magang, serta keahlian yang relevan dengan posisi.

Contoh:

Jangan Emosi Dulu, Ini 9 Jawaban Kocak Ala Gen Z Saat Ditanya "Kapan Nikah"

“Saya lulusan Teknik Informatika yang selama kuliah aktif ikut proyek freelance pengembangan web. Saya senang memecahkan masalah lewat teknologi dan terbiasa bekerja dengan tim.”

 

2. “Kenapa kamu tertarik melamar di perusahaan ini?”

Ini cara HRD mengukur seberapa besar kamu mengenal dan benar-benar tertarik dengan perusahaan mereka.

Tips menjawab:

Tunjukkan bahwa kamu sudah melakukan riset. Hubungkan nilai atau budaya perusahaan dengan minat dan visi kariermu.

Contoh:

 “Saya melihat perusahaan ini sangat progresif dan terbuka pada inovasi digital. Sebagai seseorang yang menyukai tantangan dan dunia teknologi, saya ingin jadi bagian dari tim yang punya visi serupa.”

 

3. “Apa kelebihan dan kekuranganmu?”

Pertanyaan klasik yang sering menjebak. Tapi jangan takut ini bukan soal mencari yang sempurna.

Tips menjawab:

Sampaikan kelebihan yang relevan dengan pekerjaan, dan untuk kekurangan, jujur saja asal tunjukkan bahwa kamu sedang memperbaikinya.

Contoh:

 “Saya orang yang cukup terorganisir dan senang merancang sistem kerja yang efisien. Tapi saya juga menyadari kadang terlalu fokus ke detail kecil. Sekarang saya mulai membiasakan diri melihat gambaran besar agar lebih seimbang.”

 

4. “Apa yang membuat kami harus memilih Anda?”

Ini saatnya kamu menjual dirimu secara profesional.

Tips menjawab:

Jangan berusaha terdengar sempurna. Fokus pada pengalaman, keterampilan, atau karakter yang bisa jadi nilai tambah bagi tim mereka.

Contoh:

 “Saya punya pengalaman menangani akun media sosial dari nol dan terbukti berhasil meningkatkan interaksi pengguna. Saya juga terbiasa bekerja cepat di bawah tekanan, tanpa mengorbankan kualitas.”

 

5. “Ceritakan rencana kariermu dalam beberapa tahun ke depan.”

HRD ingin tahu apakah kamu punya arah dan apakah kamu cocok untuk jangka panjang di perusahaan.

Tips menjawab:

Jawab dengan realistis dan fleksibel. Tunjukkan bahwa kamu ingin berkembang bersama perusahaan.

Contoh:

“Dalam 3–5 tahun ke depan, saya ingin lebih matang dalam peran ini dan mungkin naik ke posisi koordinatif. Tapi yang paling penting, saya ingin terus belajar dan berkontribusi secara konsisten di tim yang saya jalani.”

 

6. “Berapa gaji yang kamu harapkan?”

Pertanyaan ini sering bikin grogi, tapi penting untuk dijawab dengan percaya diri dan riset yang cukup.

Tips menjawab:

 Cari tahu standar gaji untuk posisi yang kamu lamar di industri serupa. Sampaikan rentang yang logis dan beri ruang untuk negosiasi.

Contoh:

 “Berdasarkan riset saya, untuk posisi ini gaji yang wajar ada di kisaran Rp6–7 juta. Saya terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut sesuai tanggung jawab dan struktur benefit di perusahaan ini.”

 

7. “Bagaimana kamu menghadapi tekanan atau situasi kerja yang sulit?”

Setiap pekerjaan punya tantangan. HRD ingin tahu apakah kamu bisa menghadapinya dengan dewasa.

Tips menjawab:

Berikan contoh konkret, dan fokus pada bagaimana kamu menyikapi tekanan secara positif.

Contoh:

 “Waktu saya menangani deadline mendadak untuk presentasi klien, saya langsung menyusun daftar prioritas dan membagi tugas dengan tim. Saya percaya bahwa tekanan bisa diatasi dengan komunikasi yang jelas dan manajemen waktu yang baik.”

 

Menghadapi wawancara kerja memang bisa bikin deg-degan. Tapi dengan memahami pertanyaan yang biasa ditanyakan HRD dan menyiapkan jawabannya secara matang, kamu bisa datang dengan lebih tenang dan percaya diri. Ingat, HRD tidak mencari kandidat yang sempurna mereka mencari kandidat yang siap, jujur, dan tahu apa yang ia tawarkan.

Kalau kamu butuh latihan lebih lanjut atau ingin dibuatkan contoh jawaban sesuai dengan posisi yang kamu incar, tinggal bilang saja. Siap bantu kamu tampil maksimal saat interview nanti.