5 Alasan Perempuan yang Berpenghasilan Sendiri Jauh Lebih Bahagia

Alasan Perempuan yang Berpenghasilan Sendiri Jauh Lebih Bahagia
Sumber :
  • freepik.com/author/jcomp

Karena itu, jika perempuan tetap berpenghasilan. Meski hanya sekian ratus ribu, setidaknya mereka merasa lebih berdaya, mandiri dan tidak terlalu merepotkan suami. Mereka bisa membeli atau memenuhi kebutuhan sendiri tanpa menunggu pendapatan tambahan dari pasangan.

5 Pola Pikir "Jadul" yang Mesti Dibuang Agar Tak Punah di Era Gig Economy

3. Tidak Khawatir Jika Ada Keadaan Darurat 

Beberapa orang biasanya mempunyai pos pengeluaran untuk keadaan darurat. Namun, jika pendapatan pas-pasan, pos ini sering diabaikan karena memang lebih mementingkan kebutuhan. Padahal kita tidak pernah tahu akan ada kejadian seperti apa esok hari. 

Seni Jadi Kaya Sejati: Kenapa Orang Terkaya Justru Anti-Flexing?

Nah, saat istri punya pendapatan sendiri. Seringkali pendapatan yang diperoleh tidak dicampurkan dengan pendapatan suami untuk kebutuhan sehari-hari.

Istri lebih senang mengumpulkannya, menabungnya atau menjadikan itu sebagai investasi masa depan dan biaya pendidikan anak. Sehingga, dia tidak terlalu merasa khawatir pada hari esok yang tidak pasti. Sebab lebih siap pada hal atau kejadian yang tidak terduga. 

Plot Twist Viral: Kisah Pilu Yai Mim Dosen UIN Malang, dari Dihujat Jadi Pahlawan Simpati Publik

4. Membuat Dirinya Lebih Bijak Dalam Mengatur Keuangan 

Orang yang bekerja dan berpenghasilan, cenderung lebih bijak dalam mengatur keuangan. Sebab, dia tahu lelahnya mendapatkan penghasilan dan penatnya mengurus pekerjaan.

Sehingga istri yang bekerja biasanya juga akan lebih menghargai usaha serta kerja keras suaminya. Dia tidak akan mencampur aduk pengeluaran untuk keinginan dan kebutuhan, serta lebih memprioritaskan tabungan masa depan. 

Dengan begitu, tidak hanya menjadi istri yang baik, dia juga menjadi perempuan yang cerdas dan bijak dalam mengatur keuangan. 

5. Menjadi Me Time Yang Bermanfaat 

Karena mempunyai tanggung jawab mengurus rumah dan anak-anak. Istri akan memilih pekerjaan yang tidak memerlukan banyak tenaga atau waktu.

Semisal menjadi dropshipper, mengambil pekerjaan frelance atau membuka usaha masak atau jajanan di rumah. Jadi, dia tidak akan kerepotan dan tetap melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. 

Selain itu, hobi atau pekerjaan yang menghasilkan itu bisa menjadi sarana me time yang bermanfaat sekaligus usaha untuk meningkatkan kualitas diri.

Jadi, istri tidak akan kehilangan potensi dalam dirinya untuk terus berkembang dan tidak membiarkan dia terjebak dalam rutinitas rumah tangga. (Ika Tusiana)