Selalu Akan Ada Yang Datang Dan Pergi. Dan Semuanya Akan Berakhir Menjadi Memori
- pexel
Olret – Dalam hidupmu, kamu yang berperan sebagai bintang utama dan Tuhan sebagai sutradara sekaligus penulis takdir yang terbaik. Sedang orang-orang di sekelilingmu adalah pemeran pendukung yang hadirnya silih kali berganti.
Dalam hidupmu, kamu yang berperan sebagai bintang utama dan Tuhan sebagai sutradara sekaligus penulis takdir yang terbaik. Sedang orang-orang di sekelilingmu adalah pemeran pendukung yang hadirnya silih kali berganti.
Meski ada di antara mereka yang akan jadi istimewa, misalnya keluarga, pendamping hidup dan anak-anakmu kelak. Tetap saja, dalam hidupmu, kamu yang akan bertanggung jawab sepenuhnya dari awal sampai akhir.
Karena itu, siapa pun yang akan datang dan pergi, seberapa besar apa pun kebahagiaan dan kesedihan yang kamu rasa. Tetap usahakanlah jadi terbaik di jalan yang kamu pilih. Tidak perlu terlalu perfeksionis. Cukup jalani, syukuri dan nikmati. Sebab semuanya akan jadi kenangan yang akan kamu pertanggungjawabkan nanti.
1. Sejatinya Satu Per satu Orang-Orang Yang Kini Bersama Kita Akhirnya Akan Pergi. Pergi Karena Telah Memilih Jalan Hidupnya Sendiri Atau Pergi Kembali Ke Hadapan Tuhan.
Sejak kamu kecil hingga sedewasa sekarang, berapa banyakkah orang yang kamu kenal, yang kamu jadikan sandaran, yang kamu anggap terbaik datang dan pergi begitu saja.
Meski mereka sempat kamu anggap istimewa maupun yang menjadikan dirimu seseorang yang istimewa. Akhirnya mereka akan pergi satu per satu. Entah pergi karena memilih jalan yang lain ataupun kembali pada Tuhan Yang Maha Esa.
Hal itu, karena sejatinya memang setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap yang dipertemukan pasti akan dipisahkan dengan cara Tuhan. Kamu pun juga sudah merasakannya sendiri, semakin dewasa, semakin berkurangnya intensitas pertemuan baik dengan teman keluarga maupun orang yang tersayang.
2. Begitupun, Meski Ada Yang Pergi. Nantinya Akan Hadir Orang-Orang Baru Yang Akan Menenami. Jadi Kamu Tak Perlu Khawatir Akan Hidup Sendirian Atau Kesepian.
Contoh sederhana saja, saat kamu semakin dewasa, kamu memutuskan untuk merantau dengan mimpi memperoleh hidup yang lebih baik. Di tempat rantau, meski kamu harus meninggalkan keluarga, sahabat yang kamu kenal, bahkan orang-orang istimewa dalam hidupmu lainnya.