Belajar Diam Itu Lebih Baik, Apalagi Jika Sedang Menghadapi 5 Situasi Ini
Kamu tahu sahabatmu belum menikah, tidak perlu kamu menanyakan kapan dia menikah apalagi sampai membandingkan dirinya dengan kehidupanmu. Kamu tahu ada seseorang yang belum kaya atau sukses, tidak perlulah mencela dia belum berusaha dengan maksimal, sebab kamu sendiri tak tahu bagaimana usahanya selama ini.
Hanya karena kamu mendapatkan suatu keberuntungan, jangan gunakan keberuntungan itu mencela seseorang yang gagal. Sebab jika nanti kamu bernasib sama seperti orang yang kamu cela. Percayalah, kamu belum tentu kuat melewatinya.
4. Belajarlah Diam, Saat Sadar Pembicaraanmu Sedang Berujung Pada Ghibah Atau Fitnah
Ketika berkumpul dan bersosialisasi sangat mungkin, kamu dan teman-temanmu akan berghibah sampai menfitnah seseorang. Seolah pembicaraan yang membicarakan orang lain yang tidak berada dalam kelompokmu itu seru dan menyenangkan. Padahal sudah sering kamu diingatkan bahayanya dan saran untuk menjauhinya.
Jadi lebih baik cepatlah menghindar saat pembicaraan itu mulai berujung pada ghibah atau fitnah. Lebih baik menjauhi lingkungan pertemanan yang toxic, karena siapa tahu kamu yang akan jadi bahan gosip jika tidak sedang bersama dengan mereka.
5. Belajarlah Diam, Cukup Bicara Seperlunya Saja Dan Pastikan Kalimat Yang Keluar Dari Mulutmu Adalah Hal Yang Bermanfaat
Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Karena itu, seringkali ajakan untuk lebih banyak berbuat baik digaungkan. Sama seperti itu pula untuk dirimu. Selain untuk membicarakan hal yang baik, penting dan bermanfaat, lebih banyaklah diam.
Tidak perlu dipikirkan ketika ada yang berpendapat kamu bukanlah orang yang enak diajak ngobrol. Toh, lebih baik diam daripada kebagian dosa ghibah saat membicarakan seseorang. Apalagi mulutmu itu harimaumu. Apa yang keluar dari mulut, menggambarkan bagaimana dirimu yang sebenarnya.