Cukup Sampai Disini Saja. Aku Hanya Butuh Kepastian, Dan Kau Tak Bisa Memberikannya

Sedih
Sumber :
  • netflix

"Lalu, buat apa kebersamaan kita selama ini, jika sekarang kita harus berpisah?" Tanyamu menentangku.

Air Mata Istri Pejuang Baju KORPRI: Dicerai Talak Tiga Tepat Sebelum Suami Dilantik PPPK

"Lalu, buat apa kebersamaan kita selama ini, jika kita tak bisa saling memiliki?" Jawabku menentangmu.

Air yang Tenang Menghanyutkan: Mengapa Orang yang Benar-Benar Kaya Justru Memilih Hidup Low Profile?

Lalu, kita berdua terbungkus diam, tenggelam dalam lamunan masing-masing. Sesekali matamu tajam menatapku. Sedangkan pikiranku menerawang jauh, membuka file-file kebersamaan yang pernah kita lalui.

Menggali Mimpi yang Terkubur: Rahasia Bilal Faranov Menemukan Jati Diri di Usia 20-an

Sambil menata hati, kuingat kembali kata-katamu kalau cinta adalah tanggung jawab. Jika demikian, berarti kamu memang tidak mencintai aku.

Buktinya, kamu tidak mau mengambil tanggung jawab atas diriku dengan ikatan yang lebih suci. Ikatan pernikahan. Lalu apa aku mencintai kamu?

Jadi, Kita Selesai?

"Kamu tidak akan menyesal kalau kita berpisah, padahal sudah sampai sejauh ini?" Tanyamu memotong kebisuan.

"Mungkin. Tapi aku akan lebih menyesal lagi jika tidak mengakhirinya sampai disini. Di luar sana masih banyak kesempatan, kenapa aku harus bertahan dalam ketidakpastian?"

"Jadi kita selesai?"

Tak ada suara. Hanya anggukan pelan dari kepalaku. Dan kejujuran yang mencuat di dalam hatiku. Tidak, ternyata aku tidak mencintai kamu. Sebagaimana kamu yang tidak mencintai aku. Kita hanya sama-sama sedang keliru untuk menyebut ego sebagai cinta.

Artikel ini terinspirasi dari buku Menata Hati karya Nazrul Anwar. Semoga bermanfaat.