Melancong Ke Belitung, Kepingan "Syurga" di Pulau Laskar Pelangi

SD Muhammadiyah Belitung
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Flim Laskar Pelangi Memang Menceritakan Perjuangan Sepuluh Bocah di SD Muhammadiyah Belitung.

Jangan Asal Minum Air Berwarna! Dokter Zaidul Akbar Ingatkan Bahaya Campuran Tak Alami

SD Muhammadiyah Belitung

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Dua ruang kelas saling berdempetan, dinding papan bercat lusuh. Sebagian atap seng nampak bolong-bolong. Ruang kelas beralas tanah dengan interior berupa lemari, kursi dan meja belajar seadanya.

Teh vs Kopi: Mana yang Lebih Sehat? Dokter Zaidul Akbar Jelaskan Aturan Minum yang Benar

Bahkan bangku kayu siswa terlihat rusak. Sejumlah foto pahlawan nasional di tempel di dinding kelas. Begitulah gambaran suasana SD Laskar Pelangi yang walaupun reyot, tapi menjadi tujuan wisata para turis.

Di luar ruangan kelas, nampak sang pusaka merah putih berkibar dengan hembusan angin dan pasir putih menjadi tempat berpijaknya. Jika melangkah lagi ke depan akan ada sebuah gerbang pintu masuk sekolah serta tulisan replika SD Muhammadiyah Gantong.

Minum Kopi 1-2 Gelas Sehari Bagus untuk Antioksidan, dr. Zaidul Akbar: Asal Tak Ditambah Ini!

Perpaduan Rumah Keong Dengan Lanscape Danau Kirana yang Bekas Tambang Nan Ciamik.

Danau Kirana

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah puas dengan SD Muhammadiyah Gantong, kami pun melanjutkan perjalanan sekitar 3 menit menuju Rumah Keong. Rumah Keong ini terbuat dari Rotan sehingga membuatnya semakin unik. Jika kamu berjalan sedikit dari Rumah Keong kamu akan menemukan sebuah danau bekas galian tambang.

Air yang jernih dengan dermaga yang sangat instagramble. Sambil menikmati semilir angin belitung di atas dermaga dan tiga buah perahu warna-warni menjadikannya semakin ciamik.

Selain Unik dan Penuh Pesona, Vihara Dewi Kwan Im Ini Berada di Ketinggian, Suasana Sejuk Pun Sangat Terasa.

Vihara Dewi Kwan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Puas dengan Danau Kirana, kami pun langsung mengisi perut yang sudah mulai keroncongan di sebuah restoran. Menu khas seafood serta makan di atas danau sungguh menggugah selera makan, apalagi tenaga yang sudah sudah mulai habis harus di charges lagi demi melanjutkan perjalanan.

Kami pun makan dengan santai dan melahap semua makanan yang tersedia menghabiskan waktu sekitar 90 menit lebih.

Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Vihara Dewi Kwan Im. Roda mobil yang kami tumpangi melaju begitu kencang sambil sesekali diiringi dengan guyonan.

Hingga akhirnya gerbang Vihara Dwi Kwan Im dengan gagah dengan corak merah kuning khas cina menyambut kami dengan senyuman. Kemudian kami pun mulai eksplore selangkah demi selangkah anak tangga yang ada.

Halaman Selanjutnya
img_title