Part 4 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Alasan mendaki gunung lawu
Sumber :
  • www.ngayap.com

Dia mendekat dan berbisik pelan ditelingaku, "penguasa Ciremai."

Kisah Acha Septriasa Melewati Perceraian Sendirian

Kami kembali berjalan. Semakin keatas hutan semakin rapat. Pohon-pohon besar berdiri angker disegala penjuru.

Sosok-sosok Kuntilanak masih muncul disana sini, walau tidak sebanyak tadi. Sebagai gantinya banyak penampakan-penampakan baru berupa sosok-sosok menyerupai manusia biasa. Tidak ada aura mengancam dari sosok-sosok itu, yang terasa justru aura penderitaan. Sosok itu menyebar di banyak tempat, tiduran di jalur, dibawah pohon, ada yang menangis sesenggukan diantara semak-semak. Semua sosok itu adalah laki-laki. Wajahnya tampak seperti wajah orang desa biasa. Disuatu tempat, aku bahkan harus berjalan zigzag agar tidak menginjak orang-orang ini.

Tips Menjalin Hubungan LDR Tanpa Banyak Konflik

Aku mengenali tempat ini. Sebentar lagi diatas adalah tempat aku dan Ayu mendirikan tenda pada malam pertama saat mendaki. Dan benar saja, tidak lama kami mendapati lahan agak terbuka. Disana kulihat ada satu tenda yang berdiri. Ada sebuah penanda berwarna kuning di pohon yang bertuliskan: Kuburan Kuda.

Wajahku sumringah melihat kehadiran orang lain di gunung ini. Dua orang pendaki yang sedang sibuk memasak. Satu orang lainnya tampak duduk dimulut tenda, kakinya menjorok keluar, memperhatikan rekannya yang sedang sibuk.

Viral Chat Calon Dokter FK Unud: "Gaberasa Lt 2 Mah" dan Gelombang Kecaman Publik

Tapi aku juga melihat penampakan sosok lain. Disekitar mereka hantu-hantu berwujud orang desa ada di mana-mana. Sebagian besar berkerumun disekitar pendaki yang sedang memasak. Wajah-wajah sendu itu memperhatikan seorang pendaki yang sedang mencicipi kuah mie. Mereka tampak kelaparan.

Aku sudah bersiap akan menyapa pendaki-pendaki ini ketika orang itu mencolek ku dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Sekarang ini mereka ngga bisa melihat kita." Katanya.

Aku terperangah mendengarnya. Apakah aku sudah jadi hantu?

"Kita dan mereka ada di tempat yang sama, tapi berbeda dimensi." Sambung orang itu lagi. "Percuma nyapa, mereka ngga akan dengar."

Aku lalu menunjuk sosok-sosok hantu kurus berwujud orang desa itu, meminta penjelasan.

"Mereka tadinya orang kampung biasa dikaki gunung. Mereka dibawa kesini untuk kerja romusha di jaman Jepang. Disiksa, kelaparan dan akhirnya dieksekusi. Mayatnya dibuang didaerah ini."

Halaman Selanjutnya
img_title