Rajaban, Ambengan Hingga Nyadran, Inilah 6 Tradisi Makan Paling Unik Memperingati Isra' Mikraj

Tradisi Makanan Memperingati Isra' Mikraj
Sumber :
  • Facebook

Dilansir dari Budayajawa.id, kata “Nyadran” sendiri berasal dari kata Bahasa Arab “Sod’ru” yang berarti suatu do’a yang ditujukan bagi orang yang telah meninggal dunia. Sedangkan Siwarak sendiri nama desa tempat acara itu diselenggarakan.

5 Wisata di Purbalingga yang Cocok Dikunjungi saat Liburan

Dalam penerapannya Nyadran Siwarak tidak hanya berisi do’a, namun juga ada pagelaran karnaval yang diisi dengan berbagai atraksi. 

Salah satunya dengan mengarak replika burung Siwarak. Replika burung sirawak ini dibuat menggunakan hasil bumi seperti sayuran dan buah.

Liga Champions Menggemparkan Dengan Mahakarya Solo Ala Son Heung-min

Usai diarak keliling, semua hasil bumi ini biasa diperebutkan masyarakat. Selain itu ada juga tradisi makan bersama yang digelar masyarakat. Selain sebagai simbol rasa syukur, tradisi ini membantu mempererat tali persaudaraan antar masyarakat.

4. Rejeban Peksi Buraq, Yogyakarta 

Courtois: "Real Terlalu Buruk, Sementara Liverpool Sangat Bagus"

Dalam merayakan Isra Miraj, Yogyakarta memiliki tradisi yang dikenal Rejeban Peksi Buraq. Terdapat dua Burung Buraq dari kulit jeruk bali. Dua Burung Buraq ini dibawa dari Bangsal Kencana Keraton ke Serambi Masjid Gede Kauman oleh Abdi Dalem Keji Selusin. Adapun dua Burung Buraq ini sebagai simbol kendaraan yang digunakan Nabi Muhammad SAW saat melakukan perjalanan Isra Miraj.

5. Nganggung, Bangka Belitung 

Tradisi Nganggung merupakan salah satu tradisi turun-temurun masyarakat Pulau Bangka. Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang hari besar agama Islam. Tak hanya itu, Nganggung juga biasanya dilakukan dalam rangka menyambut tamu kehormatan, merayakan panen berlimpah, hingga menjelang acara pernikahan.

Proses Nganggung ini diawali dengan menyiapkan makanan di dalam dulang. Makanan yang disiapkan telah disepakati sebelumnya, sehingga tidak saling berbeda setiap orang.

Lalu seorang laki-laki akan ditunjuk sebagai perwakilan dari setiap rumah untuk menganggung dulang ke tempat yang telah disepakati. Dulang harus dianggung dengan cara dipapah di bahu dengan tangan sejajar dengan bahu.

Setelah tiba di tempat tujuan, panitia akan menerima dulang dari masing-masing orang, kemudian saling ditukarkan dengan tujuan agar masyarakt bisa saling menikmati masakan orang lain.

6. Kerja Tahun, Karo 

Di tanah Karo juga biasanya menjalankan tradisi Kerja Tahun untuk merayakan Isra Miraj. Tradisi ini berupa pesta panen sebagai bentuk syukur atas limpahan anugerah dari Tuhan. Penyelenggaraan Kerja Tahun berbeda-beda waktunya, hal itu disesuaikan dari setiap desa. 

Halaman Selanjutnya
img_title