10 Efek Samping Mentimun yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
- freepik.com/author/jcomp
8. Dapat Meningkatkan Pembentukan Batu Ginjal
Asupan makanan tinggi oksalat yang berlebihan, termasuk mentimun yang termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae, dan mengandung oksalat dalam jumlah sedang, berpotensi berkontribusi pada pembentukan batu ginjal atau memperburuk kondisi batu ginjal yang ada pada individu tertentu.
Oksalat dapat bercampur dengan kalsium untuk membuat kristal, yang dapat menumpuk dan menyebabkan batu ginjal terbentuk. Mengkonsumsi banyak makanan tinggi oksalat seperti mentimun dapat meningkatkan peluang terkena batu ginjal atau memperburuk kondisi saat ini jika memiliki riwayatnya atau jika dokter telah menginstruksikan kamu untuk mengurangi asupan oksalat.
9. Dapat Menyebabkan Ketidaknyamanan Selama Kehamilan
Meskipun dianggap sangat aman untuk mengonsumsi mentimun selama kehamilan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah kemungkinan masalah pencernaan.
Menjadi tinggi serat, mentimun dapat meningkatkan ketidaknyamanan pencernaan yang sudah berlangsung selama kehamilan. Makan diet tinggi serat dapat menyebabkan gas, kembung, atau sakit perut pada beberapa orang. Meskipun kehamilan telah membuat perubahan besar pada tubuh wanita, hal ini dapat menambah gejala tersebut.
Selain itu, mentimun mungkin memiliki efek diuretik karena kandungan airnya yang tinggi, yang berpotensi meningkatkan produksi urin dan sering pergi ke toilet membuat kamu sedikit tidak nyaman.
10. Dapat Mengganggu Penyerapan Zat Besi
Mentimun kaya akan fitat, yang ditemukan secara alami di semua makanan nabati. Fitat mengikat mineral seperti zat besi dan kalsium dalam tubuh kita, yang selanjutnya membentuk senyawa kompleks. Karena pembentukan senyawa ini, mineral alami lebih sedikit diserap oleh tubuh.
Besi ditemukan dalam dua bentuk, heme, dan non-heme. Heme ditemukan pada makanan hewani, dan non-heme ditemukan pada makanan nabati seperti mentimun .
Zat besi non-heme yang terkandung dalam jus mentimun tidak mudah diserap tubuh dibandingkan dengan zat besi heme. Kehadiran fitat dalam jus mentimun selanjutnya mengurangi bioavailabilitas besi non-heme dengan mengikatnya dan membentuk kompleks yang tidak larut.
Perlakuan panas, seperti memasak atau mengukus, dapat membantu mengurangi kandungan fitat pada sayuran, termasuk mentimun. Jika kamu secara khusus ingin meningkatkan penyerapan zat besi, pertimbangkan untuk memasak atau mengukus sayuran Anda sebelum dikonsumsi.