Menguak Mitos, Bahaya Gaya Hidup, dan Kunci Kesehatan Reproduksi Pasangan

Kunci Kesehatan Reproduksi Pasangan
Sumber :
  • Youtube suara berkelas

A. Keputihan Patologis: Fenomena "Pingpong"

7 Buah yang Memelihara Hati, Hati Pun Sehat dan Kuat

Keputihan yang berbau, berwarna kuning/hijau, dan gatal adalah tanda infeksi. Jika infeksi ini disebabkan oleh kuman Klamidia dan tidak diobati tuntas, kuman dapat naik dan menyumbat Tuba Fallopi (saluran pertemuan sel telur dan sperma).

Ketika tuba tersumbat, kehamilan alami mustahil terjadi. Yang lebih miris adalah fenomena "Pingpong"; wanita yang sudah diobati kembali tertular karena pasangannya tidak ikut diobati. Solusinya? Pasangan harus datang berdua untuk pemeriksaan dan pengobatan tuntas.

6 Makanan yang Membantu Melawan Penyakit Hati Berlemak

B. PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome)

PCOS adalah gangguan hormonal yang ditandai dengan menstruasi jarang, pertumbuhan rambut dan jerawat berlebihan, serta ovarium abnormal. Menariknya, 50% penderita PCOS tidak menyadari kondisinya.

5 Kebiasaan di Pagi Hari yang Membantu Meningkatkan Kesehatan Hati

Kondisi ini sangat berbahaya karena meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang seperti Diabetes Melitus, Penyakit Kardiovaskular, dan Kanker Dinding Rahim. Kabar baiknya, PCOS seringkali dapat diatasi dengan modifikasi gaya hidup intensif dan olahraga teratur.

C. Kanker Serviks

Penyakit yang sudah lama menjadi momok ini tetap menjadi ancaman serius bagi organ reproduksi.

4. Kunci Emas: Premarital Check-Up

Dokter Anton sangat menganjurkan setiap pasangan yang serius menikah untuk melakukan Pemeriksaan Pra-nikah (Premarital Check-Up) setidaknya tiga bulan sebelum hari-H. Pemeriksaan ini bukan untuk mencari masalah, melainkan untuk deteksi dini dan perencanaan.

Manfaat Utama Check-up:

Deteksi Dini Masalah Infertilitas: Mengetahui kondisi rahim (USG), ovarium (kista, miom), dan kualitas sperma (Analisa Sperma) sebelum masalah berlarut-larut.

Mencegah Penularan: Skrining IMS (Sifilis, HIV, Hepatitis) dan TORCH untuk mencegah penularan ke pasangan dan janin kelak.

Menghindari Komplikasi Kehamilan: Mendeteksi risiko genetik (seperti Thalassemia) atau kondisi ibu yang dapat menyebabkan cacat bawaan atau preeklampsia.

Memahami Risiko Usia Kehamilan: Usia terlalu muda (di bawah 20 tahun) berisiko prematur, sementara usia di atas 35 tahun berisiko cacat bawaan janin dan tekanan darah tinggi (preeklamsia) pada ibu.

5. Menggugurkan Mitos Terburuk

Di akhir diskusi, terungkap mitos paling konyol namun berbahaya: pemahaman bahwa berhubungan seks tidak menyebabkan kehamilan jika wanita melakukan jingkrak-jingkrak, lompat-lompat, atau membersihkan organ intim dengan kapas setelah sperma dikeluarkan di dalam.

Halaman Selanjutnya
img_title