Bongkar Rahasia Awet Muda dr. Boike: Testosteron, Seks, dan Bahaya Dopamin yang Bikin Lemot!

Bongkar Rahasia Awet Muda dr. Boike
Sumber :
  • Youtube

Olret – Dokter Boyke, sang seksolog dan androlog legendaris, membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Di usianya yang hampir 70 tahun, ia masih tampak bugar dan bersemangat.

5 Kiat Keuangan Krusial untuk Bertahan di Tahun 2025 Menurut Pak Win

Dalam wawancara terbarunya, ia membongkar habis rahasia vitalitasnya, menekankan bahwa kunci kesehatan dan keperkasaan sejati ada pada hormon, gaya hidup, dan kendali diri.

Testosteron: Hormon Kunci yang Mulai Menurun Sejak 34 Tahun

Musuh Tersembunyi di Piring dan Rokok Elektrik: Mengapa Serangan Jantung Kini Mengincar Usia 20-an

Makanan yang Sangat Baik Untuk Meningkatkan Testosteron

Photo :
  • freepik.com

Bagi para pria, Dr. Boike menyebut Testosteron sebagai hormon nomor satu. Ini bukan hanya soal gairah, tapi juga fondasi untuk kesehatan tulang, energi, dan kemampuan berpikir jernih.

Ancaman Mematikan di Usia 20-an: Mengapa Anak Muda Kini Rentan Terkena Serangan Jantung

Peringatan Dini Penuaan

Testosteron pria mulai berkurang 1% setiap tahun setelah usia 34 tahun. Penurunan ini ditandai dengan gejala awal seperti disfungsi ereksi (organ intim tidak bangun di pagi hari) dan mudah lemas

Dampak Jangka Panjang: Jika dibiarkan, dampaknya parah: kerontokan rambut, kulit tidak glowing, motivasi menurun, perut buncit, hingga mudah pikun ([01:06:01]).

Menurut Dr. Boike, alarm paling keras yang diberikan tubuh adalah gangguan fungsi ereksi—sebuah warning alami bahwa ada masalah kronis pada pembuluh darah atau stres yang berlebihan.

Tips Sehat Anti-Loyo: Lindungi testosteron Anda dengan menjauhi rokok, minuman keras, dan begadang. Prioritaskan makanan minim olahan dan rutin berolahraga. Dr. Boike sendiri mengonsumsi suplemen herbal peningkat testosteron yang mengandung kearifan lokal seperti Pasak Bumi dan Purwoceng.

Bahaya Dopamin Berlebihan: Resep Generasi "Lemot"

Dopamine Detox

Photo :
  • Youtube

Selain fisik, dr. Boike juga menyoroti ancaman terbesar bagi kesehatan mental dan produktivitas generasi muda: kecanduan pornografi dan masturbasi berlebihan (PMO).

Ketika seseorang kecanduan, otak diguyur dengan dopamin (hormon cinta) secara instan. Kelebihan dopamin ini melemahkan lobus frontalis—bagian otak yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengambilan keputusan.

Dampaknya: Orang menjadi cepat lemas, sulit fokus, tidak bergairah menghadapi tantangan hidup, dan kesulitan membuat keputusan yang bijaksana. Dr. Boike bahkan menyebutnya sebagai resep untuk menciptakan generasi yang lemot ([02:21:05]).

Solusi dr. Boike: Alihkan energi seksual ke hal-hal produktif. Olahraga adalah solusi terbaik karena menghasilkan endorfin, hormon kebahagiaan yang kekuatannya 100 kali lipat dari morfin. Selain itu, sibukkan diri dengan membaca atau mempelajari finansial, sehingga keinginan untuk PMO akan berkurang.

Wanita Cerdas Sulit Dapat Jodoh & Mitos Ukuran

Wanita Yang Cerdas

Photo :
  • instagram

Dalam perbincangan, Dr. Boike juga membongkar fakta menarik tentang daya tarik antar gender:

Prioritas Pria: Pria adalah makhluk visual. Mereka terangsang berdasarkan apa yang mereka lihat (payudara, bokong, bibir, dll.)

Prioritas Wanita: Wanita lebih tertarik pada faktor emosional dan intelektual. Pria idaman bagi mereka berada pada urutan ini: Smart (cerdas), Witty (lucu), Kaya, baru kemudian fisik.

Fakta Mengejutkan: "Wanita-wanita yang terlampau cerdas itu sulit dapat jodohnya di Indonesia," ujar Dr. Boike, karena pria cenderung merasa terdominasi oleh kecerdasan wanita.

dr. Boike juga secara tegas menepis mitos terbesar kepuasan seks: ukuran tidak menentukan kepuasan. Kepuasan wanita lebih banyak ditentukan oleh koneksi emosional dan keromantisan, bukan fisik.

Pendidikan Seks: Vaksinasi Melawan Ketidaktahuan

dr. Boike menekankan bahwa pendidikan seks (sekitar usia SD kelas 4) sangat penting, bukan untuk mengajarkan cara berhubungan, melainkan untuk mencegah risiko seks bebas, HIV, kanker, dan penyimpangan seksual ([02:24:45]).

Bahkan, Dr. Boike mengungkap bahwa akar dari banyak kelainan seksual (seperti ketertarikan sesama jenis atau bahkan fetisisme aneh) seringkali berasal dari keluarga yang tidak harmonis, trauma masa kecil, atau ketiadaan figur ayah yang kuat.

Kesehatan dan keharmonisan rumah tangga, menurutnya, adalah sebuah pilihan dan tanggung jawab yang harus dijaga dari masa muda.