Ancaman Mematikan di Usia 20-an: Mengapa Anak Muda Kini Rentan Terkena Serangan Jantung

Ancaman Mematikan di Usia 20-an
Sumber :
  • Youtube

Olret – Serangan jantung identik dengan orang lanjut usia, namun kini kenyataan pahit justru menghantui generasi muda. Kasus henti jantung mendadak pada usia 20-an hingga 30-an tahun semakin sering terdengar, bahkan terjadi saat mereka sedang berolahraga.

5 Kebiasaan di Pagi Hari yang Membantu Meningkatkan Kesehatan Hati

Apa yang salah? Mengapa gaya hidup modern dan kebiasaan sehat seperti olahraga justru gagal melindungi kita?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Swastya Dwi Putra, dalam wawancaranya bersama Rory Asyari, mengungkap akar masalahnya: serangan jantung pada usia muda adalah hasil dari akumulasi gaya hidup yang toksik.

Lupakan Saham atau Kripto: Cara Terbijak Menghabiskan Rp100 Juta Pertama di Usia 20-an Adalah untuk Membeli Kenangan!

1. Mitos "Olahraga Bebas Makan Apa Saja"

olahraga padel

Photo :
  • pinterest

7 Rahasia Umur Panjang dari Orang-Orang di Kawasan Blue Zone

Banyak anak muda percaya, rutinitas lari, padel, atau angkat beban memberikan mereka izin untuk makan apa pun. Ini adalah mitos berbahaya.

Dr. Putra menegaskan, memiliki tubuh kurus atau aktif berolahraga tidak otomatis menjamin kesehatan jantung. Ia menemukan banyak pasien tidak obesitas yang memiliki profil kolesterol dan gula darah yang berantakan.

“Tidak semua orang yang kurus itu aman metabolismenya. Banyak pasien saya yang bukan obesitas, tapi saat kita periksa darahnya, ternyata berantakan,” ujar Dr. Putra.

Kombinasi makanan tinggi gula, gorengan, dan fast food adalah resep sempurna untuk penyakit jantung. Gorengan, terutama yang digoreng dengan minyak jelantah (dipanaskan berulang), memicu oksidasi kolesterol jahat (LDL), yang kemudian menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan membentuk plak.

Plak inilah biang keladinya. Ketika plak itu pecah (ruptur) akibat tekanan aliran darah, pecahannya menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil, dan saat itulah serangan jantung terjadi—bukan sekadar penumpukan plak perlahan.

2. Sang Pembunuh Senyap: Rokok dan Vape

Penyakit Mematikan Akibat Merokok

Photo :
  • shutterstock

Faktor risiko tunggal yang paling mencolok pada usia muda adalah merokok. Dr. Putra bahkan pernah menangani pasien serangan jantung termuda di usianya, yaitu seorang pria 21 tahun. Faktor risikonya hanya satu: perokok aktif dua bungkus per hari.

Baik rokok konvensional maupun vape memiliki bahaya yang sama. Kandungan nikotin adalah kunci masalahnya. Nikotin memicu peradangan pada pembuluh darah (disfungsi endotel), membuat plak LDL mudah menempel dan teroksidasi.

Bahkan, tidak ada istilah aman untuk "perokok sosial" (sehari sebatang). "Tidak ada excuse sehari sebatang. Nikotin itu tetap berbahaya," tegasnya.

3. Olahraga Mematikan Tanpa Skrining

Olahraga

Photo :
  • shutterstock

Ironi lain adalah kasus henti jantung mendadak yang terjadi saat seseorang sedang berolahraga. Dr. Putra menjelaskan bahwa olahraga berat tanpa persiapan bisa menjadi pemicu fatal jika seseorang sudah memiliki masalah jantung yang tidak terdeteksi.

Masalah itu bisa berupa sumbatan pembuluh darah tersembunyi atau gangguan irama jantung bawaan.

Oleh karena itu, skrining jantung (seperti rekam jantung, treadmill, atau USG jantung/echocardiography) sangat penting, terutama bagi yang ingin menjalani olahraga kompetitif atau berat.

Saran Olahraga yang Aman:

  • Fokus pada Moderate Level Aerobic Exercise (seperti jogging, berenang, atau jalan kaki cepat).

  • Lakukan minimal 30 menit per hari, 5 hingga 7 kali seminggu.

  • Waspada pada batas maksimal denyut jantung Anda (dihitung: 220 dikurangi usia). Jika heart rate mencapai zona merah pada smartwatch, segera kurangi intensitas olahraga Anda.

4. Tanda Peringatan Dini yang Sering Diabaikan

Kapan Anda harus waspada? Gejala khas serangan jantung berbeda dari nyeri dada biasa:

  • Rasa: Nyeri di dada terasa seperti tertimpa beban berat, bukan tertusuk atau terbakar.

  • Penjalaran: Nyeri bisa menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung belakang.

  • Pemicu: Rasa tidak nyaman di dada ini diperberat oleh aktivitas (seperti naik tangga atau berjalan cepat).

Solusi: Perbaiki Kualitas Hidup Sekarang

Jika umur panjang tanpa kualitas hidup (terbelenggu penyakit gula, kolesterol, dan tekanan darah tinggi) bukanlah tujuan, maka perubahan harus dimulai saat ini.

Dr. Putra merangkum tiga pilar utama untuk menjaga kesehatan jantung:

  1. Olahraga Teratur: Konsisten 30 menit aerobik setiap hari.

  2. Istirahat Malam Cukup: Tidur 6–8 jam di malam hari, bukan balas dendam di akhir pekan. Kualitas tidur malam diperlukan untuk mengeluarkan hormon melatonin.

  3. Pola Makan Sehat: Kurangi minyak, santan, dan gula secara drastis.

Jangan pernah merasa kuat dan kebal hanya karena Anda masih muda. Kenali tubuh Anda melalui skrining, perbaiki gaya hidup, atau Anda berisiko menjadi pasien termuda berikutnya.