Bukan Masuk Angin Biasa! Dokter Olahraga Bongkar 3 Tanda Bahaya Kesehatan yang Sering Berakhir Fatal
- Youtube
Olret – Kesalahan paling mematikan dalam kesehatan adalah berprasangka baik terhadap gejala yang muncul. Kita sering meremehkan nyeri atau keluhan tubuh, melabelinya dengan istilah "masuk angin" atau "kecapean," padahal di baliknya tersembunyi masalah serius.
Seperti penjelasan dari Dokter Dika Rianata, seorang dokter olahraga yang juga menangani atlet timnas, memperingatkan agar kita berhenti menyepelekan tiga tanda bahaya ini yang dia jelaskan di kanal Youtube Suara Berkelas.
1. Nyeri Dada yang "Menyebar" Adalah Sinyal Darurat Jantung
Ini adalah mitos yang paling sering menelan korban. Banyak orang menganggap nyeri dada sebagai akumulasi angin yang bisa diselesaikan dengan kerokan.
Fakta Mengerikan: Nyeri dada, terutama di sisi kiri, yang menjalar hingga ke tangan, bahu, atau leher adalah tanda klasik adanya gangguan serius pada pembuluh darah jantung (sumbatan).
Dr. Dika bahkan berbagi pengalaman di IGD bahwa banyak pasien serangan jantung datang terlambat karena pihak keluarga lebih dulu mencoba mengerok alih-alih bergegas membawanya ke rumah sakit. Kerokan hanya membuang waktu berharga yang bisa menyelamatkan nyawa!
Peringatan: Jika nyeri muncul saat Anda lelah atau beraktivitas, dan rasanya menyebar, segera cari bantuan medis. Jangan menunggu!
2. Blackout dan Denyut Nadi yang Dirapel: Tanda Pompa Jantung Lemah
Jantung tidak hanya mengirim sinyal lewat rasa sakit. Ada dua gejala yang sering dianggap enteng, padahal menunjukkan pompa jantung Anda kurang kuat:
Blackout Tiba-Tiba: Merasa pandangan gelap, berkunang-kunang, bahkan pingsan (blackout) saat melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat (misalnya, naik tangga). Ini menunjukkan darah tidak cukup mencapai otak karena kinerja jantung yang tidak optimal
Nadi Tidak Teratur (Aritmia): Coba raba pergelangan tangan atau leher Anda. Jika denyut nadi terasa melompat-lompat, seperti sedang "dirapel," itu adalah tanda irama jantung Anda bermasalah. Jangan sepelekan irama yang tidak stabil, sebab ini bisa menjadi sangat fatal.
3. Keseleo Bukan "Salah Urat," Jangan Datang ke Tukang Urut!
Di Indonesia, cedera seperti keseleo langsung dihakimi sebagai "salah urat" dan solusinya hanya tukang urut. Padahal, secara anatomi, ini adalah kesalahan besar.
Keseleo Adalah Robekan Ligamen: Ligamen adalah jaringan serabut yang menghubungkan tulang dengan tulang. Saat keseleo, ligamen mengalami tarikan, sobekan, atau bahkan putus.
Risiko Fatal Diurut: Mengurut atau memijat area cedera sama sekali tidak akan menyambungkan ligamen yang putus. Memang, pijatan mungkin membuat otot yang tegang di sekitar sendi menjadi rileks sehingga terasa lebih nyaman sejenak. Namun, kerusakan ligamen tetap ada. Dampaknya? Sendi menjadi tidak stabil, dan cedera rentan terjadi berulang kali.
Selalu konsultasikan cedera Anda pada tenaga medis profesional agar mendapatkan penanganan yang benar dan pemulihan yang total, bukan hanya kenyamanan sesaat.