Penyebab Radang Tenggorokan, Yang Punya Riwayat GERD Hati-Hati!
Olret – Radang tenggorokan itu gangguan yang kelihatannya sepele, tapi bisa cukup ngeselin. Bangun pagi tenggorokan terasa perih, ngomong jadi serak, bahkan nelen ludah pun terasa nyakitin. Banyak yang langsung nuduh es teh manis atau kopi susu dingin sebagai penyebabnya. Tapi faktanya, penyebab radang tenggorokan lebih beragam dari itu.
Yuk, kenali berbagai penyebab radang tenggorokan yang sering terjadi, biar kamu lebih aware sama kondisi tubuh sendiri.
1. Infeksi Virus
Penyebab paling umum dari radang tenggorokan adalah infeksi virus. Ini termasuk virus flu, selesma (common cold), dan beberapa virus lainnya kayak Epstein-Barr (penyebab mononukleosis) atau bahkan virus corona.
Biasanya, radang karena virus ini datang bareng gejala lain seperti pilek, batuk, demam ringan, dan suara serak. Karena sifatnya menular, radang jenis ini gampang menyebar di tempat ramai kayak kantor, kampus, atau transportasi umum.
2. Infeksi Bakteri
Meskipun lebih jarang, infeksi bakteri juga bisa jadi penyebab radang tenggorokan, terutama bakteri Streptococcus pyogenes. Radang jenis ini cenderung lebih parah dan gejalanya bisa datang tiba-tiba.
Biasanya terjadi tanpa batuk atau pilek, tapi langsung muncul rasa sakit yang intens di tenggorokan, demam tinggi, dan kadang ada bercak putih di amandel. Kondisi ini sering dialami anak-anak, tapi orang dewasa tetap bisa kena, terutama yang punya imunitas sedang turun.
3. Paparan Polusi, Asap, dan Debu
Kamu yang sering naik motor, tinggal di kota besar, atau kerja di area penuh asap, wajib waspada. Paparan zat iritan seperti asap rokok, polusi udara, dan debu bisa mengiritasi tenggorokan dan memicu peradangan.
Efeknya mungkin nggak langsung, tapi setelah terpapar terus-menerus, tenggorokan bisa mulai terasa gatal, kering, lalu berubah jadi nyeri.
4. Udara Kering dan Ruangan Ber-AC
Ruangan dingin dan kering—kayak kantor full AC atau kamar tidur dengan AC nonstop—bisa bikin tenggorokan kehilangan kelembapan alaminya. Akibatnya, tenggorokan jadi kering dan mudah iritasi.
Kondisi ini makin parah kalau kamu juga kurang minum air. Jadi, meskipun nggak ada virus atau bakteri, lingkungan aja bisa bikin tenggorokanmu radang.
5. Asam Lambung Naik (GERD)
Pernah merasa tenggorokan perih padahal nggak lagi flu atau batuk? Bisa jadi itu efek dari asam lambung yang naik ke kerongkongan. Ini terjadi saat katup di lambung nggak menutup sempurna, sehingga asam naik dan mengiritasi bagian tenggorokan.
Kalau kejadian ini sering terjadi, radang tenggorokan bisa jadi gejala lanjutan yang cukup mengganggu, terutama di pagi hari.
6. Alergi
Alergi terhadap debu, serbuk bunga, bulu hewan, atau jamur juga bisa menyebabkan radang tenggorokan. Reaksi alergi bikin tubuh memproduksi lendir berlebih yang mengalir ke belakang tenggorokan dan menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal, bahkan nyeri.
Kalau kamu punya alergi dan sering ngerasa tenggorokan gatal tiap musim tertentu atau saat berada di tempat tertentu, bisa jadi ini penyebabnya.
7. Penggunaan Suara Berlebihan
Terlalu banyak ngomong, teriak-teriak, atau nyanyi dalam waktu lama juga bisa bikin tenggorokan iritasi. Aktivitas ini memberi tekanan besar ke pita suara dan otot-otot di tenggorokan, yang akhirnya bisa menimbulkan radang.
Kondisi ini umum terjadi di kalangan penyanyi, guru, MC, atau siapa pun yang kerjaannya banyak ngomong seharian. Tapi sesi karaoke semalaman juga bisa cukup bikin tenggorokan protes keesokan harinya.
Jadi, ternyata penyebab radang tenggorokan itu nggak sesederhana "gara-gara es" aja. Bisa karena infeksi, polusi, sampai gaya hidup sehari-hari. Makin kamu tahu penyebabnya, makin gampang juga buat paham kenapa radang itu datang—dan bisa lebih bijak dalam menjaga kesehatan tenggorokan.
Kalau kamu tertarik, artikel ini juga bisa dijadikan konten carousel atau infografis buat edukasi ringan di media sosial. Tinggal bilang aja.