32 Rahasia Kondom yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Menggunakannya

Bahan kondom berbeda

Nah, itulah beberapa jenis kondom. Selain jenisnya yang berbeda-beda, bahan yang membedakan beberapa kondom juga berbeda. Mari kita lihat materi yang tersedia, dan apa yang dapat Anda harapkan darinya.

1. Kondom lateks

Lateks adalah bahan kondom yang paling umum. Saat Anda membeli kondom, Anda akan menemukan bahwa sebagian besar terbuat dari lateks.

Hal ini karena hal ini sesuai dengan pekerjaan yang harus dilakukan oleh kondom! Lateks merupakan bahan yang tidak berpori sehingga cairan tidak dapat melewatinya.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan saat menggunakan kondom lateks adalah alergi dan pelumas. Pertama, hanya gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon dengan lateks. Zat berbahan dasar minyak seperti petroleum jelly dan body lotion dapat merusak kondom dan menyebabkannya rusak.

2. Kondom non-lateks

Kedua, beberapa orang alergi terhadap lateks. Jika Anda merasakan adanya rasa gatal, kemerahan, atau ruam setelah menggunakan karet lateks, pertimbangkan untuk beralih ke bahan non-lateks.

Kondom non-lateks terbuat dari poliuretan, nitril, atau poliisoprena, yang lebih lembut di kulit Anda.

Namun, kondom non-lateks tidak seefektif kondom lateks. Bahan alternatif yang mereka gunakan tidak terlalu kuat, jadi pilihlah bahan ini hanya jika Anda alergi terhadap lateks.

3. Lambskin condoms

Kondom kulit domba terbuat dari… ya, kulit domba. Lebih khusus lagi, mereka terbuat dari usus hewan.

Meskipun ini berarti mereka lebih tipis dan terasa alami, ini juga berarti mereka jauh lebih keropos; virus kecil seperti herpes dan HIV masih bisa masuk.

4. Kondom wanita

Kondom wanita sangat mirip dengan kondom pria. Satu-satunya perbedaan adalah Anda memasukkannya ke dalam vagina alih-alih menggulungnya ke penis.

Beberapa orang menyebutnya kondom internal karena hal ini. Mereka terbuat dari lateks sintetis lembut dan membentuk penghalang yang menghentikan sperma mencapai rahim.

Untuk informasi seputar kondom ini akan kita bahas di artikel selanjutnya ya.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis.