Review Drama Korea Happy Ending, Drakor Hanya Dengan 3 Episode. Layak Ditonton?

Drama Korea Happy Ending
Sumber :
  • instagram

OlretDrama Korea Happy Ending adalah kisah cinta remaja berdurasi dua puluh menit yang dibagi menjadi tiga bagian. Setelah setiap episode, saya memiliki pemikiran yang sama: "Itu tidak cukup."

13 K-Drama yang Harus Ditonton di Bulan November 2025: Dari Dynamite Kiss Hingga The Manipulated

Serial ini terkesan terlalu pendek sehingga membatasi potensi penyampaian narasi yang komprehensif. Beberapa adegan singkat kemudian, drama telah selesai sebelum kisah cinta pasangan tersebut berkembang secara bermakna.

Happy Ending tidak terlalu singkat dan tidak membangun momentum yang berdampak besar. Saya perlu lebih banyak waktu agar emosi meresap.

Masalah lain dengan Happy Ending adalah kurangnya konten. Beberapa drama BL pendek mengimbangi panjangnya dengan memasukkan banyak detail dalam adegannya. Ada strategi untuk menyusun plot dengan cepat, mulai dari dialog hingga isyarat visual.

Bikin Hidupmu Gak Gagal Sebelum 20! Ini 5 Skill Penting yang Wajib Kamu Kuasai

Narasi yang kompleks dapat dibuat dalam jangka waktu terbatas. Namun, seri ini terasa hampa. Saya hanya tahu sedikit tentang protagonis selain cinta rahasia mereka.

Ceritanya tidak mendefinisikan kepribadian, latar belakang, atau apa pun di luar romansa. Siapa Hyun dan Dongho? Keduanya kehilangan nuansa yang akan menyempurnakan karakterisasi mereka.

Dari Ruang Sidang ke Hati: 4 K-Drama Hukum yang Akan Membuatmu Terpikat Lebih dari 'Beyond the Bar'

Happy Ending menggambarkan cinta remaja secara otentik. Hyun merasakan berbagai perasaan saat berada di dekat Dongho. Dia tersipu saat kontak fisik mereka, bersikap gugup saat berada di dekat satu sama lain, dan merasa tersiksa oleh ketidakpedulian temannya.

Tiap adegan sarat emosi, membuat penonton tenggelam dalam suka dan duka perjalanannya. Perjuangan Hyun atas cinta tak berbalas memang bisa diterima. Anda akan mendukung protagonis simpatik ini agar pengakuannya berhasil.

Anda juga akan merasa kasihan padanya ketika dia menyerah pada rasa tidak aman. Kerentanan Hyun membuat romansa ini menarik.

Buku harian Hyun memberikan wawasan tentang perasaannya. Dia membacakan kutipan liris sedih yang menggambarkan cintanya yang tak berbalas. Beberapa baris kalimatnya menyentuh hati saya karena pesan-pesannya yang menyentuh.

Bagian-bagian lain tampak terlalu emosional, seperti ocehan remaja melodramatis. Protagonis kita berbicara dengan kesungguhan solilokui Shakespeare. "Aduh, cintaku kepadamu akan terasa sakit selamanya!" Terlepas dari ketertarikan Hyun, ceritanya berkutat pada kerinduan rahasianya.

Halaman Selanjutnya
img_title