Kim Ji Young, Born 1982. Film Korea Selatan Kontroversial Yang Banyak Pesan Moral

Kim Ji Young, Born 1982
Sumber :
  • instagram

Selain itu, ia sebagai seorang menantu perempuan juga di haruskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga seutuhnya oleh mertuanya, hanya karena sang ibu tidak ingin jika karir putranya menjadi hancur hanya karena berkoban mengambil cuti hamil demi membantu Ji Young mengurus sang anak dan kembali bekerja.

"Surga Itu Tidak Mudah": Celine Evangelista Buka Suara tentang "Gempuran Besar" Setelah Hijrah
V BTS Berlari di Sungai Han Bersama Song Kang, Kim Young Dae, dan Jaehyun NCT

Gong Yoo yang berperan sebagai suami merupakan gambaran seorang suami yang sangat menyayangi keluarganya. Ia kemudian segera bertindak untuk menemui seorang psikolog saat menyadari bahwa istrinya terlihat begitu berbeda.

Selain itu ia pun bersedia untuk pulang cepat setelah selesai bekerja untuk membantu istrinya merawat sang anak. Sayangnya, Ji Young yang mengalami depresi dan seakan terperangkap dalam dirinya sendiri karena kegiatan rutinnya sebagai seorang ibu rumah tangga tetap membuatnya sering bertingkah seperti bukan dirinya sendiri.

Curhat Yunita Siregar: Anak Bungsu Rasa Sulung dan Jurus Ampuh Melawan Rasa "Enggak Enakan"

Ia pun mengalami tekanan di luar saat orang-orang menatapnya begitu terganggu karena anaknya yang berisik, serta kadang kala ia pun menerima komentar negatif bahkan dari orang yang tidak mengenalnya sama sekali.

Bahkan ia pun kembali bersedih begitu dalam saat ibu mertuanya marah kepadanya tatkala ia menyampaikan keinginannya untuk kembali bekerja, yang merupakan hal yang dapat membuatnya bahagia.

Pesan Moral Film Yang Membuat Kita Lebih Peka Terhadap Sekitar Membuat Film Ini Sayang Untuk Dilewatkan

Seorang istri yang baru saja melahirkan dapat mengalami depresi postpartum. Depresi ini sebenarnya dapat dialami juga oleh kaum pria.

Apalagi seorang istri yang dulunya merupakan seseorang yang aktif dan memiliki prestasi gemilang saat bekerja, rasa-rasanya harus beradaptasi lebih banyak saat ia beralih menjadi seorang ibu rumah tangga karena tanggung jawabnya yang kini bertambah.

Pada kondisi inilah, ia membutuhkan banyak dukungan dari keluarga terdekatnya, dan juga teman-teman yang dapat membantunya untuk tetap mampu menjalani kehidupan barunya.

Bahkan apabila ia mulai menunjukkan kebiasaan aneh, terlihat begitu stress, jangan sungkan untuk membawanya menemui seorang psikolog. Hal ini sangat di butuhkan untuk menanggulangi beban yang mungkin kita tidak tahu apa yang sedang ia rasakan.

Halaman Selanjutnya
img_title