Skandal Roti Gluten-Free Palsu: Bayi 17 Bulan Nyaris Celaka, Korban Kanker Merugi!

Skandal Roti Gluten-Free Palsu
Sumber :
  • Youtube

Olret – Dunia bisnis makanan sehat di Indonesia digemparkan oleh dugaan kasus penipuan dan klaim palsu produk roti gluten-free oleh toko daring terkenal, Bake n Grind (BNG).

Klaim palsu ini diduga telah membahayakan banyak konsumen yang memiliki kondisi kesehatan sensitif, termasuk anak-anak dengan alergi parah dan pasien kanker.

Kasus ini disuarakan pertama kali oleh Felicia Elizabeth, seorang ibu yang putranya, Kai (17 bulan), mengalami reaksi alergi parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi kue dari BNG.

Dampak Mengerikan pada Anak

Penyelidikan Repackaging Maut

Photo :
  • Youtube

Produk BNG diklaim sebagai roti Gluten Free, Dairy Free, dan Vegan, yang sangat dicari oleh konsumen yang membutuhkan diet ketat. Felicia percaya produk tersebut aman untuk anaknya.

Aku kasih Kai pertama kali makan kuenya dia... sore-sorenya itu ada muncul merah-merah... sampai di tahap foto yang parah-parahnya,” kenang Felicia dalam wawancaranya bersama Denny Sumargo di kanal CURHAT BANG.

Setelah alergi Kai semakin parah, dokter memintanya untuk menghentikan semua makanan, termasuk ASI. Felicia menghabiskan hampir Rp11 juta untuk tes darah alergi anaknya. Hasilnya? Kai alergi terhadap dairy (susu), yang seharusnya tidak terkandung dalam produk BNG.

Tes darah aja tuh 11 juta hampir. Belum bolak-baliknya, belum penderitaan anak saya sampai harus yang kayak gitu, sampai harus enggak makan 4 hari cuma makannya kayak gitu doang, kentang labu siam pagi siang malam, ASI pun stop,” ujar Felicia dengan nada emosional.

Investigasi Mandiri Ungkap Repackaging

Kecurigaan Felicia semakin kuat setelah ia menguji sisa kue BNG di laboratorium. Hasilnya mengejutkan.

Aku kirim ke lab, hasilnya pun setelah keluar positif kokpositif itu yang aku tes itu gluten,” tegas Felicia, mematahkan klaim gluten-free dari toko BNG.

Felicia kemudian melakukan investigasi mandiri dan menemukan fakta bahwa pemilik BNG, berinisial FN, adalah pelanggan rutin di beberapa toko roti umum. FN dicurigai membeli roti normal yang mengandung susu, terigu, dan gula, lalu mengemasnya kembali (repackaging) dan menjualnya dengan label gluten-free.