Mahfud MD Bongkar Alasan Ignasius Jonan Dicopot: Tolak Proyek Kereta Cepat Whoosh yang Dicurigai Rugikan Negara?
- Youtube
Olret – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, baru-baru ini membuat pernyataan yang menggemparkan publik terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
Dalam sebuah podcast, Mahfud menyoroti serangkaian kejanggalan dalam proyek yang kini membebani negara tersebut, mulai dari perencanaan hingga pembiayaan.
Pencopotan Jonan: "Ini Tidak Visible!"
Menurut Mahfud MD, persoalan besar sudah muncul sejak awal, terutama dari penolakan mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Jonan, yang dikenal dengan ketegasannya, disebut Mahfud menentang proyek tersebut karena dinilai "tidak visible" atau tidak layak secara ekonomi. Konsekuensinya? Mahfud dengan lantang menyatakan bahwa Jonan kemudian dipecat dari jabatannya.
"Ketika mau dipindah ke China, waktu itu Menteri Perhubungan, Pak Ignasius Jonan, menyatakan tidak setuju. 'Ini tidak visible', kata Pak Jonan. Pak Jonannya dipecat, digantikan," ungkap Mahfud.
Bunga Melambung dan Saran Pakar yang Diabaikan
Kejanggalan tidak berhenti di situ. Mahfud juga mengungkapkan pergeseran mendadak dalam mitra proyek:
Awalnya Jepang (G2G): Proyek ditawarkan ke Jepang dengan skema G2G (antar-pemerintah) dan bunga pinjaman hanya 0,1%.
Pindah ke China: Tiba-tiba, proyek dialihkan ke China. Bunga pinjaman langsung melonjak drastis, dari semula 2% kemudian membengkak lagi hingga 3,4%.
Setelah pemecatan Jonan, Presiden Joko Widodo sempat memanggil pakar transportasi Agus Pambagio untuk dimintai pendapat. Namun, Mahfud menyebutkan bahwa pendapat Agus pun sama: proyek Whoosh tidak visible dan berpotensi "rugi negara".
“Dulu pada awalnya, rencana kereta api cepat yang kemudian bernama Whoosh ini adalah perjanjian G2G (Government to Government) antara Pemerintah Jepang dengan Pemerintah Indonesia. Disepakati pada waktu itu berdasarkan hitungan ahli dari UI dan UGM, itu bisa dibangun dengan bunga 0,1 persen dengan Jepang. Tiba-tiba sesudah Jepang minta kenaikan sedikit, oleh pemerintah dibatalkan, dipindah ke China,” ujar Mahfud dalam kanal YouTube Mahfud MD Official.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Sabtu, 18 Oktober 2025 - 00:10 WIB
Judul Artikel : Mahfud MD: Menhub Jonan Dipecat karena Tolak Proyek Whoosh, Pakar Transportasi Pun Bilang Negara Rugi
Link Artikel : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1855349-mahfud-md-menhub-jonan-dipecat-karena-tolak-proyek-whoosh-pakar-transportasi-pun-bilang-negara-rugi?utm_source=sub_viva&utm_medium=terpopuler_viva_referral&utm_campaign=internal_link
Oleh : Abdul Aziz Masindo
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Sabtu, 18 Oktober 2025 - 00:10 WIB
Judul Artikel : Mahfud MD: Menhub Jonan Dipecat karena Tolak Proyek Whoosh, Pakar Transportasi Pun Bilang Negara Rugi
Link Artikel : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1855349-mahfud-md-menhub-jonan-dipecat-karena-tolak-proyek-whoosh-pakar-transportasi-pun-bilang-negara-rugi?utm_source=sub_viva&utm_medium=terpopuler_viva_referral&utm_campaign=internal_link
Oleh : Abdul Aziz Masindo
Dugaan Mark-up Biaya Tiga Kali Lipat
Puncak kontroversi adalah dugaan pembengkakan biaya yang tidak wajar. Mahfud menyoroti adanya mark-up yang fantastis dalam biaya konstruksi:
Biaya Proyek Whoosh (Indonesia): USD 53 juta per kilometer.
Biaya Standar di China: Hanya USD 17-18 juta per kilometer.
Ini berarti biaya pembangunan Kereta Cepat Whoosh di Indonesia mencapai tiga kali lipat dari standar biaya yang berlaku di China, menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan akuntabilitas.
Pernyataan Mahfud MD ini jelas menuntut perhatian publik dan menjadi sorotan tajam terhadap salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia.