Dendam, Air Mata, dan Pesugihan: Perjalanan Gelap Bu Sekar Menjemput Maut

Perjalanan Gelap Bu Sekar Menjemput Maut
Sumber :
  • Youtube Masih Lurus

Olret –  Kisah ini bukanlah tentang hantu atau makhluk halus, melainkan tentang kegelapan yang bersarang di hati manusia. Dendam bisa menjadi racun yang merusak jiwa, mendorong seseorang melampaui batas nalar.

Inilah kisah tragis Bu Sekar, seorang ibu yang tersesat dalam labirin penderitaan hingga nekat menjual jiwanya demi uang dan balas dendam.

Luka yang Tak Tersembuhkan

Semua berawal dari tahun 2006, saat hidup Bu Sekar runtuh berkeping-keping. Setelah berjuang melahirkan anak pasca kecelakaan yang merenggut kesehatannya, ia justru dihantam oleh pengkhianatan suaminya.

Alih-alih mendapatkan dukungan, ia malah menjadi sasaran kekerasan fisik dan verbal. Saat tubuhnya masih lumpuh, ia diseret, dipukuli, dan diperlakukan tidak manusiawi.

Penderitaannya mencapai puncaknya ketika sang suami menghamili seorang gadis di bawah umur. Dalam keputusasaannya, Bu Sekar terpaksa menyetujui aborsi demi melindungi masa depan anak-anaknya. Hati yang telah hancur kini dipenuhi oleh kemarahan dan kebencian.

Jalan Gelap yang Menjanjikan Harapan Palsu

Dengan hati yang diliputi dendam, Bu Sekar pergi ke Bandung. Di sana, seorang kerabat memperkenalkannya pada "Nyai" dan "Abah", yang menawarkan jalan keluar dari penderitaan.

Namun, jalan yang ditawarkan bukanlah solusi damai, melainkan perjanjian dengan iblis. Ia ditawari pesugihan "Jual Musuh" dengan imbalan 10 miliar rupiah. Uang ini bukan untuk memperkaya diri, melainkan untuk menghancurkan suaminya.

Dengan foto sang suami sebagai media, dan janji untuk tidak menggunakan tumbal darah dagingnya sendiri, ritual pertama dilakukan di sebuah gubuk tua di Tasikmalaya. Di tengah malam buta yang mencekam, ia mengorbankan seekor kambing sebagai tumbal, berharap kutukan akan menimpa suaminya. Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi.

Teror yang Membayangi

Bu Sekar tak sadarkan diri di tengah ritual. Saat terbangun, sesajen telah berserakan. Kambing tumbal ditemukan mati dalam kondisi yang mengerikan, seolah-olah dicabik oleh makhluk tak kasat mata. "Abah" marah besar dan memperingatkan Bu Sekar, "Ini kegagalan fatal! Ada kekuatan yang lebih besar yang mengintervensi."

Tak lama setelah kejadian itu, suaminya mengalami kecelakaan motor misterius. Ia mengaku melihat sosok perempuan berwajah rata sebelum jatuh. Apakah itu hanya kebetulan, atau efek dari ritual yang gagal? Peringatan "Abah" kini menjadi kenyataan.

Meskipun gagal, kisah Bu Sekar belum berakhir. Ia masih menyimpan harapan terakhir untuk menuntaskan dendamnya. Satu sesi ritual lagi menantinya di Cirebon. Akankah ia berhasil menggapai 10 miliar dan membalaskan dendamnya, ataukah ia akan jatuh ke jurang kegelapan yang lebih dalam?

Kisah ini adalah pengingat bahwa jalan yang dilandasi dendam seringkali membawa konsekuensi yang jauh lebih buruk. Setiap pilihan gelap, pasti punya bayangan panjang yang mengancam.