Kisah Nyata : 90 Hari Tirakat Di Alas Roban Berujung Kawin Paksa Dengan Makhluk Gaib
- Youtube
Tirakat di Alas Roban
Keesokan harinya, Damar dibawa ayah dan kakeknya ke Alas Roban. Ia diuji untuk menemukan sebuah pohon beringin putih bercahaya dengan mata tertutup. Pohon itu hanya bisa dilihat oleh orang-orang terpilih, dan di depannya terdapat pancuran bernama Poncowati. Di bawah pohon itulah, Damar harus menjalani tirakat selama 90 hari.
Ia hanya mengenakan kain kafan, duduk di dalam lingkaran, dan dilarang keluar. Aturan lain, ia hanya boleh memakan dan meminum apa pun yang muncul di hadapannya.
Hari-hari Pertama: Makanan muncul di hari genap, berupa nasi tumpeng, lauk sederhana, air, dan teh manis. Di hari ganjil, ia harus menahan lapar.
Perubahan Makanan: Seiring berjalannya waktu, makanan berubah menjadi bunga melati, lalu bunga kantil kuning yang selalu berjumlah tiga butir.
Penampakan Gaib: Memasuki hari ke-7, Damar mulai melihat berbagai mahluk gaib seperti kuyang, pocong, dan gondoruwo. Namun, rasa takutnya perlahan menghilang.
Munculnya 'Menjangan': Di hari ke-15, sosok menjangan setengah badan perempuan cantik bertanduk muncul, diiringi prajurit-prajurit gaib. Sejak itu, makanan yang muncul hanya bunga kantil kuning hingga hari terakhir tirakat.
Bunga Wijaya Kusuma dan Hujan Gaib