Cek Fakta : Jeritan Hati Siswi MAN 1 Gorontalo yang Viral, Saya Sangat Bersyukur Walau Saya Malu

DH guru bejad di Gorontalo yang bersetubuh dengan siswi
Sumber :
  • istimewa

OlretSiswi MAN 1 Gorontalo yang videonya viral di berbagai media sosial kini sudah menemui titik terang. Pelaku yang merupakan gurunya sendiri kini sudah ditahan dan di proses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Setelah menjadi bahan perbincangan, beredar di media sosial pengakuan korban yang menuliskan kisah pahit dan bagaimana dia mengalami semua ini. Dalam tulisan yang panjang tersebut, banyak hal yang dia jelaskan secara detail dan mendalam.

Bahkan tulisan tersebut pun sangat ramai dan viral di berbagai media sosial. Tulisan dengan sangat menyentuh dan semuanya tergambar dengan jelas. Lantas apa saja yang ada dalam tulisan tersebut?

Berikut ini curhatan selengkapnya yang beredar di media sosial.

Siswa MAN 1 Gorontola

Photo :
  • twitter (x)

Karena banyaknya pertanyaan dari orang-orang. Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadi semuanya. Jujur saya sangat sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana di posisi tersebut. Semua berawal saat saya masuk di MAN 1 Gorontalo.

Saya seorang yatim piatu seperti yang saya sampaikan video video yang beredar dengan seorang tiktoker saat wawancara saya. Dari awal masuk sekolah saya sudah meyakinkan diri saya untuk berusaha keras mengejar ilmu dan prestasi karena memang untuk hidup sudah tidak ada dari orang tua. Saya sangat ingin untuk mencapai sarjana dengan beasiswa yang saya dapat.

Pada satu hari, saya mulai mendapatkan pelecehan verbal. Dengan ucapan ucapan tidak pantas dari Guru (DH). Saat itu saya tidak terlalu menanggapi dengan serius. Namun lama kelamaan mulai menyentuh seperti pundak, merangkul, dan lainnya.

Awal saya yang memang belum paham tentang kasih sayang yang sesungguhnya menganggap itu seperti seorang ayah kepada anak juga terkadang memberikan untuk kehidupan. Tapi semua itu ternyata penilaian saya salah saat saya mulai di peluk, disentuh bagian vital dan lain.

Saat itu saya bingung, saya ingin bercerita kepada siapa. Orangtua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina. Untuk melapor saya takut karena untuk masuk sekolah saja saya berjuang sendiri dengan susah payah.