Part 1 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatra Selatan

Teror Gunung Dempo
Sumber :
  • Youtube

Bang Idan yang paling duluan menguasai diri segera menggamit tanganku dan Yuni dan meminta kami segera bergerak.

"Ayo gerak. Ini udah ngga beres. Penghuni sini marah sama kita." Kata Bang Idan.

Setengah berlari kami bergerak menuruni jalur setapak Puncak Dempo. Tapi segera kami mulai melambat lagi. Walau hati ingin secepatnya meninggalkan tempat itu, tapi keadaan tidak mendukung.

Keadaan malam yang gelap gulita ditambah jalur berbatu yang licin karena basah dan sumber cahaya yang hanya ada didepan dan belakang malah membuat kami lebih lambat dari sebelumnya.

Tiap kali kudengar gema suara cekikikan dibalik kegelapan rimbunan pohon cantigi, kakiku secara refleks ingin segera kabur tapi berpisah dari rombongan bukan pilihan. Dari sudut mata bisa kulihat kelebatan-kelebatan sosok putih, dan aku sungguh tak ingin memastikan sosok apa itu sebenarnya.

Gerimis sudah berhenti dan bulan mengintip sedikit di balik awan. Tapi hembusan angin masih setajam silet. Aku sudah tak mampu membedakan apakah menggigil karena ketakutan atau kedinginan.

Teman-teman yang lain keadaannya hampir sama denganku: Yuni, Ale dan Anes. Kami masih mampu bergerak karena kami merasa dijaga oleh Bang Idan di depan dan Bang Amran di belakang. Berkali-kali mereka selalu mengingatkan untuk bergerak dan terus berdoa.

Kudengar suara Anes di belakangku bertanya pada Bang Amran.

"Bang, tadi itu siapa bang?" Walau suaranya pelan tapi masih cukup terdengar olehku.

Bang Amran tidak langsung menjawab, ada jeda sebentar sebelum akhirnya dijawab dengan suara yang terdengar ragu.

"Putri Dempo." ... 

Lanjut nex episode.. 

Kamu juga bisa membeli bukunya langsung di berbagai market place dengan judul buku Teror