5 Jenis Pekerjaan Paling Baik Menurut Hadits Nabi Muhammad SAW. Yuk Pahami!

Mengatasi Usaha Yang Sepi
Sumber :
  • freepik.com

OlretOlret –Untuk memenuhi kebutuhan hidup, serta menjadi sedekah dan amal jariyah di akhirat nanti. Setiap orang harus bekerja atau punya pekerjaan. Bekerja pun bisa apa saja, sebagaimana dengan keahlian dan takdir masing-masing. 

Namun ternyata ada lho, pekerjaan paling baik menurut Rasulullah SAW. Hal itu tertera dalam hadits yang berbunyi : 

Dari Rifa’ah bin Raafi’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai mata pencaharian yang halal? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Amalan seseorang dengan tangannya dan setiap jual beli yang diberkahi.” (HR. Al-Bazzar dan disahihkan oleh Al-Hakim) [HR. Al-Bazzar, 9:183; Al-Hakim, 2:10; Ahmad, 4:141. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya].

Dan inilah detail pekerjaan terbaik menurut Rasulullah SAW. 

1. Pekerjaan Sebagai Bentuk Tawakal dan Ibadah 

Pekerjaan terbaik pertama adalah pekerjaan dengan niat tawakkal dan ibadah karena Allah SWT. Tawakkal artinya berserah diri setelah usaha semaksimal mungkin. Nah, bekerja adalah salah satu bentuk ketawakkalan tersebut. 

Jadi bisa dikatakan jika kamu malas, mudah menyerah sebelum berusaha, sama saja tidak bertawakkal pada Allah. Kamu cenderung berprasangka buruk, padahal belum berusaha dengan maksimal. Berbeda jika kamu sudah berikhtiar, lalu memasrahkan serta bersabar apapun hasilnya.

2. Pekerjaan Yang Halal 

Jenis pekerjaan terbaik kedua adalah pekerjaan yang halal, bukan mencari kerja yang banyak penghasilannya. 

Karena pekerjaan yang halal akan membawa banyak keberkahan dalam hidup. Karena itu, meskipun penghasilannya terlihat pas-pasan. Tapi selalu bisa mencukupi kebutuhan hidupmu. Berbeda dengan pekerjaan yang tidak halal. Selain tidak akan berkah, juga akan berdampak buruk di masa depan nanti. 

3. Pekerjaan Dengan Tangan Sendiri 

Dalam hadits lain disebutkan; 

“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu juga makan dari hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari, no. 2072, dari Al-Miqdad). Bahkan sebagaimana disebutkan dalam hadits ini, mencari kerja dengan tangan sendiri sudah dicontohkan oleh para nabi seperti Nabi Daud ‘alaihis salam.