10 Hari Emas Paling Dicintai Allah: Mengapa Dzulhijjah Begitu Istimewa?

Hari Emas Paling Dicintai Allah
Sumber :
  • Youtube Masih Lurus

Olret – Ketika berbicara tentang bulan-bulan istimewa dalam Islam, pikiran kita sering kali langsung tertuju pada Ramadan. Namun, ada satu periode "emas" lain yang keutamaannya bahkan melebihi bulan-bulan suci lainnya: 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, periode ini adalah puncak dari musim ibadah yang paling dicintai Allah SWT sepanjang tahun. Ini bukan hanya tentang perayaan Idul Adha, melainkan kesempatan luar biasa untuk meraih pahala yang berlipat ganda, di luar nalar.

Hari-hari Paling Mulia di Sisi Allah

 

Betapa istimewanya 10 hari ini? Sebuah hadis dari Rasulullah SAW menegaskan, "Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah, melebihi sepuluh hari pertama Dzulhijjah."

Bahkan, para sahabat bertanya, "Apakah termasuk jihad di jalan Allah?" Rasulullah menjawab, "Ya, bahkan jihad di jalan Allah tidak mampu menandinginya."

Pernyataan ini sangatlah luar biasa. Amal saleh—puasa, sedekah, zikir, shalat malam—yang dilakukan di hari-hari biasa tidak bisa dibandingkan dengan pahala yang bisa diraih di awal Dzulhijjah.

Satu-satunya pengecualian adalah jihad yang sangat ekstrim, di mana seseorang mengorbankan seluruh harta dan nyawanya di medan perang dan tidak kembali sama sekali.

Ini menunjukkan betapa besar dan luasnya pintu ampunan serta pahala yang dibuka oleh Allah di periode emas ini.

Menu Amalan di "Musim Panen" Pahala

 

Lalu, apa saja amalan yang sangat dianjurkan untuk mengisi hari-hari mulia ini?

Puasa dan Salat Malam

Puasa, terutama pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa di hari-hari sebelumnya juga sangat dianjurkan. Selain itu, perbanyaklah shalat malam, karena ia adalah waktu yang mustajab untuk bermunajat.

Kurban (Qurbani)

Ini adalah ibadah agung yang dilaksanakan setelah salat Idul Adha. Kurban adalah simbol ketakwaan dan pengorbanan yang meneladani kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS. Daging kurban bukan hanya soal berbagi, tetapi juga wujud ketaatan penuh kepada Allah.

Memperbanyak Zikir dan Takbir

Hidupkanlah 10 hari ini dengan zikir, tahmid, tahlil, dan takbir. Gema kalimat suci ini tidak hanya memenuhi udara, tetapi juga jiwa kita.

 

Kesempatan yang Tak Datang Dua Kali

 

Pada akhirnya, 10 hari pertama Dzulhijjah adalah hadiah dari Allah. Ia adalah "musim panen" pahala yang tidak boleh kita sia-siakan. Ini bukan sekadar persiapan menuju Idul Adha, melainkan sebuah maraton spiritual untuk meraih cinta dan ridha-Nya.

Mari jadikan setiap menitnya berharga dengan memperbanyak amal saleh. Jadikan 10 hari ini sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada-Nya, memohon ampunan, dan merenungi betapa Maha Pemurahnya Allah yang telah memberikan kita kesempatan luar biasa ini.