Istri Umpama Penarik Rezeki Suami, Terlukanya Hati Istri Putuslah Rezeki Suami

Cara Memuaskan Istri Saat Berjima’ Menurut Islam
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa hubungannya rezeki dan menyakiti istri? Bukankah Allah yang menjamin rezeki setiap mahluk?

 

Allah melipatgandakan rezeki saat menikah

 

Tahukah anda saat menikah Allah melipatgandakan rezeki kita. Dia menitipkan istri dan anak dalam tanggung jawab kita maka Dia juga menitipkan rezeki mereka di tangan kita. Jika sebelumnya kita miskin Allah akan mencukupkan rezeki setelah menikah.

 

Firman Allah ;

 

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan, jika mereka miskin maka Allah akan menjadikannya kaya dari kurniaNya karena Allah itu adalah Maha Luas PemberianNya lagi Maha Mengetahui" (Q.S.An Nur : 32).

 

Hadits

 

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda " 3 orang yang haq bagi Allah untuk menolong mereka yaitu, 1). Orang yang menikah dan mengharapkan penjagaan (dari berbuat maksiat), 2) budak yang menginginkan melunasi (uang untuk pembebasannya) dan, 3) Orang yang melakukan jihad fisabilillah.

 

Tugas istri sangat berat

 

Mencari nafkah bagi suami adalah kewajiban dan jalan mendapatkan pahala maka bersungguh-sungguhlah  menunaikan tugas yang mulia ini.

Ketika suami keluar mencari nafkah maka istri menunggu di rumah dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan anda. Istri adalah pasangan sejiwa yang menemani di kala susah, mendukung di saat terpuruk dan mencintai anda dan anak anda dengan sepenuh hati.

Mengurusi semua keperluan rumah tangga, mencukupkan belanja, mengasuh  dan mendidik anak. Begitu besarnya tugas seorang istri.

 

Ketika seseorang mencintai maka ia akan mengutamakan yang dicintainya. Cinta seorang istri kepada suami dengan mengutamakan suaminya dalam segala hal. Menjaga diri dan harta suaminya selama suami pergi, menjaga amanah berupa anak-anak yang dititipkan padanya dan menjadi tempat bersandar bagi suami yang kelelahan mencari nafkah,

 

Menyakiti istri menjauhkan rezeki

 

Kesuksesan seorang suami tidak terlepas dari dukungan dan doa-doa yang dipanjatkan oleh istrinya. Rasulullah SAW adalah figur teladan yang sangat mencintai istri-istrinya dan berusaha menyenangkan hati istrinya.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bagaimana Rasulullah yang saat itu sudah berumur meladeni istrinya Sayidina Aisyah r.a. yang masih belia untuk lomba lari. Rasulullah pun memanggil Sayidina Aisyah dengan panggilan sayang "Humairah" yang artinya kemerah-merahan, karena pipi Sayidina Aisyah yang selalu memerah seperti buah plum.