Teruslah Berjalan, Meski Sedih Harus Mampu Kamu Tahan

Tidak Lagi Meratapi Kesedihan
Sumber :

Olret – Kamu sudah memperjuangkannya. Juga, sudah melakukan apa saja untuk membuatnya jatuh cinta. Kamu merelakan dirimu berletih-letih demi mendapatkan perhatiannya. Namun masih terus diabaikan, maka terus lah berjalan, meski sedih harus mampu kamu tahan.

Kamu juga menghabiskan sebagian waktumu hanya untuk membuat dia tertarik padamu. Mencari tahu apa saja yang dia suka. Lalu, mencoba mengharapkannya, berharap dia mau mencoba membuka hatinya.

Teruslah Berjalan, Berusaha Keras Dengan Usaha dan Doa. Semoga Hatinya Mulai Menyadari Keadaanmu dan Mencintaimu Kembali Dengan Tulus.

Semakin hari semakin keras perjuanganmu, semakin dia tidak terlihat peduli. Kamu masih terus menunjukkan kamu mencintainya. Namun, dia tetap saja mengacuhkanmu dan kehadiranmu tak berarti baginya.

Dan pada akhirnya kamu menyadari, bahwa kamu manusia biasa. Seorang yang punya cinta dengan batas lelah. Setelah perjuangan panjang dan melelahkan itu, akhirnya kamu memilih berhenti. Kamu akhirnya pelan-pelan pergi bukan untuk menghapus lukamu melainkan menghargai dirimu.

Meski Kamu Tahu, Bahwa Kamu Masih Mencintainya Namun Kamu Berhenti Berjuang, Karena Memang Keberadaanmu Tak di Harapkan.

Mengistirahatkan hatimu yang telah lelah berjuang sendiri meski kamu tahu masih ada di hatimu. Orang memang yang tidak mudah kamu lupakan. Bagaiman mungkin kamu bisa melupakan orang yang kamu perjuangkan sekeras itu?

Kamu memahami bahwa hidup harus tetap berlanjut. Waktu mengajarkan kamu untuk mencintai diri sendiri. Kamu berjalan lagi dengan segala mimpi, cukup sudah lelahmu yang tak dihargai.

Karena mencintai tidak hanya perihal berjuang sepenuh hati, tapi perihal saling memperjuangkan sepenuh hati. Bukan usaha sendiri tapi usaha mendekatkan dua hati.

Karena Kamu Menyadar Bahwa Berjuangmu Itu Tak di Hargai, Akhirnya Mundur Perlahan Menjadi Solusi Utama.

Akhirnya kamu paham bahwa dia hanya seorang yang butuh diperjuangkan. Dia juga tahu kamu begitu mencintainya namun entah mengapa dia selalu mempermainkan perasaanmu.

Tetaplah berjalan, meski kamu hanya mampu pelan-pelan. Sebab, membawa diri pergi dalam keadaan mencintai adalah salah satu yang susah di jalani. Namun kamu harus tetap pergi, agar hatimu tidak lelah dan mati.

Percayalah, Akan Ada Waktunya yang Mengatakan yang Tidak Mencintaimu Menjadi Mencintaimu atau Setidaknya Merindukanmu.

Mungkin saat kamu terlalu jauh darinya, saat kamu tidak begitu menginginkannya, atau mungkin saat kamu sudah dimiliki orang lain. Teruskanlah jalanmu, tetap perjuangkan hidupmu, sebab cinta yang datang terlambat, terkadang hanya menjadi penyebab rasa sakit yang lebih berat.

Tulisan ini sebagian besar di kutip dari buku Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai Karya Boy Chandra.