6 Tips Agar Tetap Produktif Meski Pekerjaan Makin Banyak Dipengaruhi AI.
Olret – Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini makin melekat dalam berbagai aspek pekerjaan. Mulai dari menulis konten, menganalisis data, hingga membantu pelayanan pelanggan, banyak hal yang dulunya dikerjakan manual kini bisa diselesaikan lebih cepat dengan bantuan AI. Tidak heran, banyak pekerja yang merasa khawatir, “Apakah peran saya akan tergantikan?” atau “Bagaimana caranya tetap produktif di tengah derasnya gelombang teknologi ini?”.
Jawabannya adalah manusia tetap punya keunggulan yang tak bisa sepenuhnya digantikan AI. Kuncinya ada pada cara kita beradaptasi. Berikut beberapa tips agar tetap produktif meski pekerjaan makin banyak dipengaruhi AI.
1. Manfaatkan AI sebagai Asisten, Bukan Lawan
Alih-alih menganggap AI sebagai pesaing, lebih baik memosisikannya sebagai asisten kerja. Misalnya, gunakan AI untuk membantu membuat draft laporan, merangkum artikel panjang, atau menyusun ide awal. Dengan begitu, waktu dan energi bisa dialokasikan untuk hal-hal yang lebih strategis, seperti pengambilan keputusan, kreativitas, atau interaksi dengan orang lain. Studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa pekerja yang menggunakan AI sebagai alat bantu justru mampu meningkatkan produktivitas hingga 40% karena beban kerja teknis jadi lebih ringan.
2. Fokus pada Soft Skills yang Tidak Bisa Digantikan
AI memang pintar dalam mengolah data, tapi ia tidak punya empati, intuisi, atau kemampuan membangun hubungan yang hangat. Keterampilan seperti komunikasi, kepemimpinan, pemecahan masalah, hingga kolaborasi tetap menjadi kekuatan utama manusia. Dengan melatih soft skills, kita bisa melengkapi kemampuan teknis yang sudah dibantu oleh AI. Misalnya, seorang manajer proyek mungkin menggunakan AI untuk menganalisis risiko, tapi keputusannya dalam mengelola tim tetap membutuhkan sentuhan manusia.
3. Terus Belajar dan Upgrade Skill Digital
Dunia kerja di era AI menuntut kita untuk lebih melek teknologi. Belajar keterampilan digital seperti analisis data, pemahaman dasar machine learning, atau cara menggunakan platform AI bisa menjadi nilai tambah besar. Tidak perlu langsung mendalami teknis rumit, cukup tahu cara kerja dan penggunaannya agar bisa memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Menurut laporan World Economic Forum 2024, pekerja yang aktif meng-upgrade skill digitalnya punya peluang lebih besar bertahan dan berkembang dalam pekerjaan, bahkan di sektor yang sudah banyak dipengaruhi AI.