Puisi : Hujan Ditengah Pelarian, Bodoh, Malam, Air Hujan dan Terbunuh

Berkendara Aman Saat Hujan
Sumber :
  • carsmyfriends.com

ingin nangis mengeluarkan air mata di pipi

lama tidak bertemu walau hanya dalam mimpi

bermanjalah, bermanja di dadaku

obati rasa kangen di hatiku

bermanjalah, bermanja di diriku

agar tidak dingin tersiram hujan di malam hari

air langit yang ada di atas khayangan

batu besar tertutup mendungnya hujan

basahi hati orang yang sedang kasmaran

setia janji hingga sekarang masih teringat

**

Terbunuh.

Seketika wangi mu memenuhi ruang hati

Harum mu wangi dan tidak kunjung pergi

Bayangan itu hadir menghantui diri ku yang tidak menentu

Sesak ku alami berharap aku akan mati hari ini

Dirimu sungguh memikat hingga membuat lupa diri

Terlintas lah perbandingan antara hidup dan mati

Kejam dirimu membuat kebimbangan dikepala ku

*

Ketakutan.

Duduk tersipu malu,ketika itu aku tersenyum

Ada yang melihat tidak berkedip dan menyapa dingin

Seakan bayangan diri ku ingin sekali berlari jauh untuk menghindar kepada kenyataan

Perlahan semakin dekat dan pekat

Apa aku harus menghadapinya

Tidak akan mungkin,sebab tatapan itu menakutkan

Berkata pun tidak akan mungkin ku ucapkan

Ketika ajal akan mengajak ku pergi ke alam baka

Rasa tersipu malu perlahan pergi dan menghilang berganti dengan kesedihan yang mendalam.

Nah, itu lah Puisi : Hujan Ditengah Pelarian, Bodoh, Malam, Air Hujan dan Terbunuh

Oh iya, bagi kamu yang ingin belajar membuat puisi harus banyak menguasai kata transisi loh. Seperti

  1. Hal yang utama
  2. Begitu pula
  3. Selanjutnya
  4. Akhirnya
  5. Oleh karena
  6. Oleh sebab
  7. Demikian Pula
  8. Sedangkan
  9. Sebaliknya
  10. Hasilnya
  11. Akibatnya