Puisi : Hujan Ditengah Pelarian, Bodoh, Malam, Air Hujan dan Terbunuh
- carsmyfriends.com
Olret – Hujan tidak pernah berbohong ketika mendung
Dari setiap butir yang jatuh mampu membasahi kenangan yang perlahan memudar
Angin mulai berderu berlomba lomba
Wajah ini tidak luput oleh setiap percikannya
Cerita masa lalu sungguh pilu saat itu
sewaktu hujan tiba membasahi bumi tak henti henti
Saat itu juga diri ku hilang kesadaran
Terjerambak digenangan sisa sisa hujan di kala itu
Banyak orang menangis berderu melihat amarah tuhan begitu bergejolak
Tidak akan usai hujan ini jika terus selalu ditangisi
Berbahagialah sewaktu hujan datang
Bodoh
Kamu tau apa tentang kata kata sepihak
Pemikiran mu terlalu ambisius untuk membicarakan orasi
Narasi mu tak semerdu keluh kesah mu dikehidupan
Bayangkan jika dirimu dihakimi oleh emosi
Pasti dirimu akan menangis menyesali yang sudah diucapkan
Tau apa kamu
Kambing pun sulit berfikir kalian manusia apa binatang jalang.
Bodoh
**
Malam
Apakah Kau tahu?
Untuk menerima semua ini rumit dan sulit bagiku
Harus banyak berlatih
Tak seperti kau yang punya banyak cara untuk mengontrol rasa sesak ini
Memikirkan setiap kali
Setiap jenuh rasa tak terbalas ini
Nanti
Ku yakin itu pasti
Mungkin sekarang ku sedang menunggu yang tak pasti
Menjaga dalam ketenangan menyesakan ini sungguh sulit
Kau resah, kau gundah
Bagaimana dengan yang disini
Semilir mengantarkan pesan
Mendayu dalam alunan daun yang berbisik
Mengatarkan cangkir malam yang syahdu pelengkap malam rindu ini
Terima kasih.
Telah membuat malam ini dan malam seterusnya menjadi malam kegaduhan.
Puisi yang lain
Puisi itu ruang hampa
tapi penuh perabotan
kau temukan
barang-barang yang layak
dapat kau bawa pulang dan pergi
untuk kenang-kenangan yang
mengingatkanmu agar
datang kembali
Puisi itu benda mati
tapi bergerak
atau bersembunyi di balik pintu
menutup untuk dibukakan pintu yang lain
dan kau temukan kata-kata baru seperti
taman kota di sore hari banyak yang
datang dan pergi hanya untuk
beristirahat
Dan kini kubayangkan kau
sebagai puisi yang lain
yang hidup di kota yang
jauh dari kesepian dan kehampaan.
*
Air hujan
suara angin,angin yang menggoda hati
mengingat dirimu yang ku cintai