Jurusan Kuliah Yang Disangka Nggak Perlu Hitungan Matematika, Awas Terjebak!
- freepik.com
Olret – Banyak calon mahasiswa memilih jurusan kuliah dengan asumsi “yang penting nggak banyak hitungan”. Sayangnya, anggapan ini sering bikin kaget di tengah jalan. Tidak sedikit jurusan yang dari luar terlihat santai dan jauh dari angka, tapi ternyata tetap bersinggungan dengan hitungan, logika, bahkan statistik. Akibatnya, banyak mahasiswa merasa “terjebak” karena ekspektasi awal yang keliru. Nah, berikut beberapa jurusan yang sering disangka tanpa hitungan ribet, padahal kenyataannya tidak sesederhana itu.
Ilmu Komunikasi
Jurusan ini kerap dianggap aman bagi yang alergi matematika. Padahal, di balik diskusi, presentasi, dan praktik media, ada mata kuliah yang menuntut kemampuan hitung. Metodologi penelitian, statistika komunikasi, hingga riset audiens mengharuskan mahasiswa memahami angka, persentase, dan data survei. Memang tidak sekompleks teknik, tapi tetap butuh logika dan ketelitian.
Manajemen dan Bisnis
Banyak yang masuk manajemen dengan harapan jauh dari rumus. Faktanya, jurusan ini sangat dekat dengan angka. Akuntansi, keuangan, analisis laporan keuangan, hingga manajemen biaya adalah menu wajib. Bahkan, pengambilan keputusan bisnis sering didasarkan pada perhitungan risiko dan proyeksi data. Jadi, meski namanya manajemen, hitungan tetap jadi bagian penting.
Psikologi
Karena identik dengan memahami perasaan dan perilaku manusia, psikologi sering dianggap bebas angka. Kenyataannya, mahasiswa psikologi akan bertemu statistik sejak awal. Pengolahan data, uji hipotesis, hingga analisis hasil tes psikologi membutuhkan pemahaman angka yang cukup serius. Bukan cuma empati, logika matematis juga dibutuhkan.
Ilmu Hubungan Internasional
Sekilas, jurusan ini tampak penuh diskusi politik dan diplomasi. Namun di balik itu, ada mata kuliah ekonomi politik internasional, statistik sosial, dan analisis data global. Mahasiswa perlu membaca grafik, data ekonomi, dan tren angka untuk memahami dinamika hubungan antarnegara.
Sosiologi
Banyak yang mengira sosiologi hanya soal teori dan observasi sosial. Padahal, riset sosial menuntut kemampuan mengolah data kuantitatif. Survei lapangan, sensus, hingga analisis statistik jadi bagian penting dalam memahami fenomena masyarakat secara ilmiah.
Sastra dan Bahasa
Jurusan sastra sering dianggap paling “aman” dari hitungan. Namun, tetap ada logika struktural yang menuntut ketelitian tinggi. Selain itu, penelitian linguistik dan kajian bahasa juga melibatkan statistik sederhana untuk menganalisis pola bahasa, frekuensi kata, hingga data kebahasaan.