Tiba-Tiba Menangis? Ini yang Sebenarnya Terjadi pada Dirimu

Stress memikirkan masa depan
Sumber :
  • freepik.com

Ingatan emosional itu nggak selalu muncul dalam bentuk logis. Tapi otak dan hati kita ingat. Dan saat ingatan itu muncul, tangisan jadi jembatan perasaannya.

 

5. Menangis Itu Penyembuhan, Bukan Masalah

Menurut riset, air mata emosional mengandung hormon stres seperti kortisol yang ikut keluar dari tubuh saat kita menangis. Itu sebabnya, banyak orang merasa lebih tenang setelah nangis. Menangis adalah bentuk “detoks” alami dari tekanan batin.

Jadi, jangan tahan-tahan kalau memang perlu nangis. Itu bentuk keberanian, bukan kelemahan. Kamu sedang memberi ruang pada diri sendiri untuk sembuh dan bernapas lagi.

 

6. Tapi, Kapan Harus Mulai Waspada?

Kalau tangisan terjadi sangat sering (hampir setiap hari), dan kamu mulai kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya kamu suka, atau muncul rasa hampa terus-menerus, ini bisa jadi sinyal dari kondisi yang lebih serius, seperti depresi atau gangguan kecemasan.

Di titik ini, menangis bukan lagi tanda "lepas emosi", tapi justru "sinyal minta tolong". Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor.

 

Air Mata Adalah Bahasa Tubuh yang Minta Didengar

Tangisan mendadak bukan hal memalukan. Itu adalah alarm alami dari tubuh dan jiwa yang bilang, “Hey, aku nggak baik-baik aja. Tolong perhatikan aku.”

Daripada menolak atau merasa aneh, cobalah pelan-pelan tanya pada diri sendiri:

 “Apa yang sebenarnya aku rasakan hari ini?”

 “Kapan terakhir kali aku benar-benar istirahat baik itu fisik dan hati?”

Mendengar diri sendiri adalah langkah pertama menuju sembuh.

Jadi, lain kali kamu tiba-tiba menangis, jangan buru-buru menutupinya. Peluk dirimu sendiri, dan ingat bahwa kamu manusia. Dan manusia, kadang butuh air mata untuk bisa kembali kuat.

 

Kalau kamu merasa artikel ini relate banget, mungkin itu tandanya kamu butuh jeda. Ambil napas. Tenangkan pikiran.