Ciri Orang Ekstrovert, Paling dan Suka Bikin Suasana Ramai
- U-Repot
Olret – Orang yang aktif, supel, dan suka tampil sering banget langsung dicap sebagai ekstrovert. Tapi ternyata, kepribadian ini nggak sesimpel itu. Ekstrovert bukan cuma tentang “suka keramaian” atau “hobi ngobrol”, tapi lebih dari itu—mereka punya cara unik dalam menyerap energi dari dunia luar.
Dalam teori Big Five Personality Traits (Goldberg, 1993), kepribadian manusia dibagi jadi lima dimensi besar, dan salah satunya adalah ekstroversi. Ini bukan soal siapa yang paling cerewet, tapi siapa yang paling nyaman berada di tengah aktivitas sosial dan merasakan energi positif dari sana.
Lalu, apa saja sih ciri khas orang ekstrovert? Yuk, kita bongkar satu-satu!
1. Merasa Hidup Saat Bersosialisasi
Ekstrovert itu ibarat tanaman yang tumbuh subur karena sinar matahari dan "sinar matahari" mereka adalah interaksi sosial. Studi dari John & Srivastava (1999) menyebutkan bahwa orang dengan tingkat ekstroversi tinggi merasa lebih segar dan bertenaga setelah bersosialisasi, bukan malah capek.
Bagi mereka, nongkrong, ikut diskusi, atau sekadar ngobrol sama orang baru bisa langsung mengisi ulang energi. Jadi, wajar aja kalau mereka kurang betah menyendiri terlalu lama.
2. Terbuka dan Ekspresif dalam Komunikasi
Gaya bicara yang ekspresif, kontak mata yang intens, dan bahasa tubuh yang aktif sering jadi ciri utama anak ekstrovert. Mereka juga cenderung spontan dan percaya diri saat bicara di depan umum.
Menurut McCrae & Costa (2004), ekstrovert memiliki tingkat asertivitas tinggi—yang artinya mereka nggak ragu buat menyampaikan pendapat atau keinginan, bahkan di situasi yang cukup ramai.
3. Mudah Akrab dan Punya Jaringan Sosial Luas
Ekstrovert bisa ngobrol sama siapa pun, dari satpam kampus sampai dosen pembimbing. Bukan karena mereka sok kenal, tapi karena mereka memang nyaman membangun relasi. Mereka cepat merasa terhubung dan sering jadi “jembatan” antar kelompok.
Makanya, mereka sering dipercaya jadi ketua kelas, MC, atau duta kampus. Punya kemampuan sosial yang tinggi itu nilai plus di banyak situasi.
4. Suka Tantangan Baru dan Aktivitas Kelompok
Ciri lain yang mencolok adalah ketertarikan pada pengalaman baru, apalagi yang melibatkan interaksi. Studi dari Lucas et al. (2000) menyebutkan bahwa ekstrovert memiliki kecenderungan reward-seeking behavior, artinya mereka tertarik pada aktivitas yang memberi kesenangan sosial atau pengakuan.
Ikut lomba debat, bikin event, sampai jadi sukarelawan? Semua dilibas!
5. Mudah Merasa Bahagia dan Optimis
Ekstrovert dikenal lebih ceria dan cepat bangkit dari situasi buruk. Larsen & Ketelaar (1991) mencatat bahwa ekstrovert punya sensitivitas tinggi terhadap pengalaman positif. Itulah kenapa mereka lebih sering terlihat senyum, tertawa, dan enjoy hidup.
Mereka cenderung nggak terlalu mikirin masalah berlarut-larut, karena tahu cara bikin diri mereka sibuk dan terhibur.
Menjadi ekstrovert bukan berarti kamu harus heboh 24 jam. Yang penting adalah bagaimana kamu merasa lebih hidup saat terhubung dengan orang lain. Ciri-ciri di atas bukan sekadar label, tapi gambaran bagaimana kamu berinteraksi dengan dunia.
Dan ingat, ekstrovert bukan lebih baik dari introvert keduanya punya kekuatan masing-masing. Yang penting, kamu tahu siapa dirimu dan gimana caranya berkembang jadi versi terbaik dari diri sendiri.
Kalau kamu relate banget sama ciri-ciri ini, selamat karena kamu bisa jadi salah satu kekuatan sosial yang positif di mana pun kamu berada!