Dia Yang Sudah Bersedia Menerimamu Sepenuh Hati, Harusnya Kamu Cintai Bukan Lukai
Olret – Ketika Tuhan sudah Maha Baik dengan mempertemukan kamu dengan seseorang yang mencintai, menerima kamu apa adanya, juga ikut berjuang bersamamu. Maka, syukuri itu semua, juga dengan mencintai dirinya sepenuh hatimu.
Bahagiakan dia sebagaimana janjimu saat meyakinkannya. Dan pastikan, hatinya tak terluka saat bersamamu.
Karena dia adalah belahan jiwamu, seseorang yang terbaik dalam hidupmu. Yang bisa jadi, hanya hadir sekali saja. Jadi, jangan sia siakan dirinya atau kamu hanya akan berakhir dengan penyesalan.
Dia Yang Sudah Rela Menjadi Teman Duka Dan Bahagia. Berusaha Tak Mengeluh Meski Saat Bersamamu Penuh Susah Dan Kepayahan
Mencintai dengan tulus
Lihatlah dirimu di saat awal awal perjuangan dulu. Bagaimana untuk mencukupi kebutuhan saja kamu begitu kepayahan dan susah. Namun, apakah dia meninggalkanu? Apakah dia memilih pergi bersama orang lain? Padahal saat itu ada yang bisa jadi lebih baik darimu dan lebih bisa membahagiakan dirinya.
Jika dia mau, dia bisa meninggalkanmu begitu saja. Karena kamu sendiripun tak menepati janji untuk membahagiakannya. Namun, bukannya pergi, dia tetap memilih tetap berada disisi. Tetap memilih menemani perjuanganmu, menyemangatimu, mendoakanmu dan berusaha membantumu sebaik yang dia mampu.
Dia membuktikan ketulusannya kepadamu, dengan tetap membersamaimu saat kamu susah, sakit, senang ataupun bahagia. Dan sangat bodoh, jika sampai kamu melupakan ketulusan itu.
Dia Yang Berusaha Untuk Menerima Sisi Baik Dan Burukmu. Lebih Sering Memendam Kecewa. Namun, Berusaha Menutupinya Agar Namamu Tetap Baik Di Mata Orang Lain.
Tulus mencintaiku
- instagram.com @brandownwoefell
Saat menjalin suatu ikatan yang suci bersamamu. Dia sudah tahu tugas dan tanggung jawab sebagai pasangan yang baik untukmu. Salah satunya adalah menjaga aibmu dan menjaga namamu di hadapan orang lain.
Meski, kadang ada sikap buruk yang kamu tunjukkan kepadanya. Meski kadang ada kata kata yang menyakitkan kamu lontarkan untuknya. Atau satu dua perbuatanmu yang membuatnya kecewa. Dia lebih memilih mengalah dan memendam dalam hati.
Lebih sering, dia berusaha mengatakan kebaikan kebaikanmu di hadapan orang lain. Dan lebih sering pula, dia menyembunyikan kesalahan dan keburukanmu agar namamu tetap dinilai baik.