17 Fakta dan Bukti, Bahwa Kamu Di Kelilingi Oleh Teman Tapi Beracun

kerja di lingkungan toxic
Sumber :
  • benefitsapp.id

Tapi menyimpan hati yang busuk dan lebih berbahaya. Bahkan ada kala nya drama queen ini tidak segan segan berani mengambil pasangan sahabatnya sendiri. Uuuuggghhh…

7. Menagih urusan pribadi di depan kalayak umum atau sosial media

Tidak hanya menagih utang, tapi menagih janji. Semua selalu dibahas di depan orang lain atau malah sosial media. Dia gak pernah ada kesadaran untuk menunggu sampai tinggal kita berdua saja dengannya.

Atau menghubungi secara empat mata. Kamu yang tadinya sudah beritikad baik untuk memenuhinya malah jadi malas karena cara si teman beracun itu.

8. Seolah ingin membuat orang lain selalu terlihat ‘bodoh’

Dia hobi sekali mengkritik dan mengoreksi temannya di muka umum. Membantu teman agar dapat memperbaiki dan meningkatkan diri tentu merupakan hal yang baik. Kritik membangun dibutuhkan dalam setiap ikatan persahabatan.

Akan tetapi, lain ceritanya kalau kesalahanmu selalu diumbar dan dikoreksi di saat-saat tidak tepat. Misalnya ketika sedang di depan orang-orang lain atau mengalihkan perhatian dari topik utama hanya karena kesalahan sepele. Bukannya berterima kasih, Kita malah akan merasa terganggu.

Dua hal diatas lebih banyak memojokkan dan menjatuhkan orang lain, yang pada akhirnya membuat orang lain tersinggung dan tidak nyaman bergaul dengan nya.

9. Haus perhatian

Teman yang haus akan perhatian dibuktikan dengan rajin mengirim pesan menyindir, tetapi enggan menceritakannya. Hal itu dilakukan baik dimedia social atau di group chat. Saat tidak diperhatikan dia akan semakin rajin menyindir.

  • Tau deeeh, gak ngajak-ngajak.
  • Sombong ya sekarang!
  • Cukup tahu aja kok, kamu mah gitu.

Namun, ketika diberi perhatian dia akan memberi respon yang membuat kita sebal. Kalau memang tidak ingin bercerita, mengapa harus diumbar-umbar? Saat kita ingin berinisiatif untuk melibatkannya, dia malah tidak menanggapi.

Ada saja yang menjadi bahan sindiran dan keluhannya. Tetapi ketika kamu berinisiatif memperbaiki hubungan dengannya. Dia malah yang selalu tidak bisa, tidak mau, malas-malasan dan seterusnya. Jadi tujuannya apa komentar begitu? Ya Biar kita merasa bersalah, tanpa bisa menebusnya?