Aku Akan Menunggu Kepulanganmu Karena Kamu Adalah Cinta Sejatiku

Ilustrasi Menunggu
Sumber :
  • Pexels/Quốc Bảo

Hari berlalu. Sejak ia berpisah dengan Andrea, Sarah mulai menghitung hari, hingga 60 hari kedepan untuk bertemu dengan Andrea kembali. Ia menjalani hari-harinya lebih bersemangat dari biasanya karena ia yakin jika ia melewati hari dan terasa begitu cepat, secepat itu pula ia akan bertemu dengan Andrea.

Hingga di hari ke 57, surat tugas datang ke meja Sarah. Sarah yang sedang menyiapkan materi pengajaran pun mendongak, menatap sekretaris jurusan yang memberikan surat tugas beramplop coklat itu di meja. Ia mulai merasa tidak enak. Ia pun membuka amplop coklat, berisikan surat tugas dan semua dokumen yang ia perlukan untuk pergi ke Jerman dua hari kemudian.

“Kampus kita di undang dalam acara seminar farmasi tentang obat anti kanker. Karena kami pikir kamu yang cocok untuk berangkat  kesana karena cocok dengan penelitianmu, jadi kami memilih menugaskanmu untuk pergi. Dan kamu disana selama 7 hari termasuk keberangkatan dan pulang.  Tidak keberatan kan?”

Sarah terdiam. Ia ingin menolak.Hanya saja ia tahu, waktunya terlalu singkat untuk pihak birokrasi mengganti orang, mengurus dokumen dari awal. Dengan berat hari Sarah mengiyakan. Itu berarti ia akan menunda pertemuannya dengan Andrea. Sarah merasa kesal karena kini surat tugas ini benar-benar di tangannya. Tetapi ia tahu, Andrea akan tetap mendukungnya jika ia pergi ke Jerman dan menunda pertemuan.

Sarah kembali setelah 7 hari yang terasa lama baginya. Pun ditambah dengan ia yang tak jadi bertemu dengan Andrea karena ia sedang meeting dengan developer besar yang akan memakai jasanya. Sarah hanya menerima ucapan selamat datang dari Andrea melalui pesan singkat.

Ia kemudian menuruni eskalator Bandara dengan malas. Saat ia sedang menatap ke sekeliling, ia menemukan namanya terpampang pada papan yang dipegang supir rumahnya. “Sarah Fransisca.” Padahal Sarah tidak meminta untuk di jemput, tapi ia kemudian tetap melangkahkan kaki ke mobilnya. Ia terlalu lelah untuk bertanya.

Sarah tertidur sepanjang perjalanan. Saat sampai, ia dengan malas untuk turun dan masuk ke dalam rumahnya. Matanya membelalak saat tau siapa yang berdiri tak jauh dari pintu mobilnya. Ia dengan tergesa turun, lalu menghambur, memeluk.