5 Fakta Suami Yang Tidak Bekerja Berpotensi Melakukan KDRT Pada Keluarga

Ilustrasi KdRt
Sumber :
  • parentingtalk.id

Olret –"Harga Diri Seorang laki-laki itu bekerja"

Ungkapan yang benar dan harus ditanamkan di hati dan pikiran setiap pria. Karena jika pria tidak bekerja, maka akan membawa banyak dampak negatif dalam keluarga, bahkan kdrt hingga pembunuhan pada anggota keluarga yang harusnya disayang dan dilindungi. 

Masih ingat kasus suami menggorok leher istri sendiri di Cikarang, atau yang terbaru ayah bunuh 4 anak kandung di Jagakarsa. Semua kejadian tersebut mempunyai motif yang sama yaitu masalah ekonomi. 

Suami yang menganggur dan tidak adanya pemasukan dalam rumah tangga. Bisa juga istri yang bekerja, namun akan kehilangan penghargaan pada suami karena merasa tidak dinafkahi sebagaimana seharusnya. 

Dilansir dari Laman Uniarnews, Konflik yang terjadi dalam keluarga dengan suami tidak bekerja, yaitu terkait dengan sosialisasi anak, perekonomian keluarga, pembagian kerja domestik, perbedaan pendapat dalam berbagai hal, konflik dengan extended family, dan berbagai perkara yang dianggap sepele. Konflik yang terjadi dalam keluarga dengan suami tidak bekerja juga terdapat adanya unsur kekerasan. 

Suami melakukan kekerasan secara verbal, fisik, dan juga psikis terhadap istrinya, meskipun tidak semua suami melakukan hal yang demikian. Suami melakukan perselingkuhan, selain itu istri ditindas dalam bentuk ekspoitasi karena suami selalu menuntut istri untuk melunasi hutang-hutang yang dimilikinya.

Karena itu, bisa dibilang suatu fakta jika suami yang tidak bekerja berpotensi melakukan kdrt. Terlepas dari karakter yang awalnya temperamen atau tidak bisa mengontrol emosi. 

Nah, Lebih jelasnya yuk simak penjelasan berikut. 

1. Suami Yang Tidak Bekerja Membuat Hubungan Jadi Tidak Harmonis (Penuh Cekcok)

Suami bekerja dan memberikan nafkah lahir batin yang layak pada keluarga adalah bentuk pertanggung jawaban. Meski di jaman sekarang, banyak wanita yang tetap bisa berkarir. Tapi, jika suami hanya diam di rumah. Sering akan menimbulkan perasaan tidak nyaman atau adil. Suami akan dianggap benalu sampai numpang hidup.

Karena masalah ini pula, rumah tangga jadi sulit harmonis. Bahkan beberapa kasus KDRT awalnya terjadi saat istri meminta suaminya bekerja. Akhirnya pelakupun emosi dan melakukan kekerasan. 

2. Perasaan Tidak Berguna Membuat Suami Yang Tidak Bekerja Gampang Tersulut Emosi 

Kata orang "lebih baik capek bekerja, daripada capek menganggur". Karena capek bekerja akan mendapatkan upah atau hasil sesuai kesepakatan. Sedang menganggur, akan membuat pikiran stress, bingung bahkan mental down. 

Sehingga pria yang tidak bekerja akan mudah tersulut emosi dan tersinggung. Bahkan, saat istrinya berusaha berbicara dengan baik atau lembut pun, suami akan tetap merasa tersindir. 

Perasaan tertekan itulah yang lama-lama menumpuk kemudian menjadi kekerasan. Bisa juga membuat pria gelap mata sampai membunuh istri dan anak-anaknya. 

3. Suami Tidak Bekerja Membuat Istri Sulit Menghormati dan Menghargainya

Sebenarnya tergantung kesepakatan, misal sejak awal suami dan istri sudah bersepakat jika yang bertugas mencari nafkah adalah istri, mungkin hal ini bisa dihindari.

Tapi, jika tidak adanya kesepakatan sebelumnya, dan suami tiba-tiba menganggur. Hal itu akan menjadi tekanan atau ujian tersulit. Di tahun-tahun pertama keluarga masih bisa memahami, tapi seiring waktu pasti ada saatnya istri akan menuntut suami untuk bekerja.

Jika suami tidak peduli dan tidak mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan juga tanggung jawab. Lama-kelamaan akan kehilangan rasa hormat dan dihargai oleh istrinya. 

4. Suami Yang Tidak Bekerja Tidak Lagi Menjadi Figur Suami dan Ayah Yang Baik

Pria bukan hanya suami untuk istrinya, tapi juga ayah untuk anak-anaknya. Sehingga dia akan menjadi figur yang akan dicontoh. 

Nah, salah satu akibat dari seorang pria yang tidak bekerja maka sosialisasi dengan anak akan buruk. 

5. Eksploitasi Terhadap Istri

Suami yang tidak bekerja tanda tidak ada penghasilan yang masuk. Jika hal itu terjadi, maka mau tidak mau, istrilah yang biasanya menggantikan dan berusaha bekerja.

Secara tidak langsung, tindakan tersebut juga bisa dikatakan eksploitasi istri. Apalagi jika selain tidak bekerja, suami juga tidak mau membantu urusan domestik rumah tangga. Jadi rumah tangga akan berjalan timpang, dimana semua tanggung jawab akhirnya dibebankan pada istri. 

Karena itu, sebagai pria, suami dan ayah, usahakan untuk tetap berpenghasilan. Begitupun istri, jangan biarkan suami melepas tanggung jawabnya bekerja dan lebih hargai berapapun pendapatan suami.