Ancaman Mematikan di Usia 20-an: Mengapa Anak Muda Kini Rentan Terkena Serangan Jantung
- Youtube
Bahkan, tidak ada istilah aman untuk "perokok sosial" (sehari sebatang). "Tidak ada excuse sehari sebatang. Nikotin itu tetap berbahaya," tegasnya.
3. Olahraga Mematikan Tanpa Skrining
Olahraga
- shutterstock
Ironi lain adalah kasus henti jantung mendadak yang terjadi saat seseorang sedang berolahraga. Dr. Putra menjelaskan bahwa olahraga berat tanpa persiapan bisa menjadi pemicu fatal jika seseorang sudah memiliki masalah jantung yang tidak terdeteksi.
Masalah itu bisa berupa sumbatan pembuluh darah tersembunyi atau gangguan irama jantung bawaan.
Oleh karena itu, skrining jantung (seperti rekam jantung, treadmill, atau USG jantung/echocardiography) sangat penting, terutama bagi yang ingin menjalani olahraga kompetitif atau berat.
Saran Olahraga yang Aman:
Fokus pada Moderate Level Aerobic Exercise (seperti jogging, berenang, atau jalan kaki cepat).
Lakukan minimal 30 menit per hari, 5 hingga 7 kali seminggu.
Waspada pada batas maksimal denyut jantung Anda (dihitung: 220 dikurangi usia). Jika heart rate mencapai zona merah pada smartwatch, segera kurangi intensitas olahraga Anda.
4. Tanda Peringatan Dini yang Sering Diabaikan
Kapan Anda harus waspada? Gejala khas serangan jantung berbeda dari nyeri dada biasa:
Rasa: Nyeri di dada terasa seperti tertimpa beban berat, bukan tertusuk atau terbakar.
Penjalaran: Nyeri bisa menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung belakang.
Pemicu: Rasa tidak nyaman di dada ini diperberat oleh aktivitas (seperti naik tangga atau berjalan cepat).
Solusi: Perbaiki Kualitas Hidup Sekarang
Jika umur panjang tanpa kualitas hidup (terbelenggu penyakit gula, kolesterol, dan tekanan darah tinggi) bukanlah tujuan, maka perubahan harus dimulai saat ini.
Dr. Putra merangkum tiga pilar utama untuk menjaga kesehatan jantung:
Olahraga Teratur: Konsisten 30 menit aerobik setiap hari.
Istirahat Malam Cukup: Tidur 6–8 jam di malam hari, bukan balas dendam di akhir pekan. Kualitas tidur malam diperlukan untuk mengeluarkan hormon melatonin.
Pola Makan Sehat: Kurangi minyak, santan, dan gula secara drastis.
Jangan pernah merasa kuat dan kebal hanya karena Anda masih muda. Kenali tubuh Anda melalui skrining, perbaiki gaya hidup, atau Anda berisiko menjadi pasien termuda berikutnya.