Faktor yang Mempengaruhi Bau Kentut, Ternyata Nggak Cuma dari Makanan

bau kentut
Sumber :
  • pin

OlretKentut mungkin terdengar memalukan kalau dibicarakan, tapi sebenarnya ini adalah proses alami tubuh untuk membuang gas berlebih di saluran pencernaan. Nah, yang bikin unik, setiap orang punya “aroma” kentut yang berbeda-beda. Ada yang hampir nggak berbau, ada juga yang bikin semua orang di ruangan clingak-clinguk buru-buru mencari sumbernya.

Ternyata, aroma kentut dipengaruhi oleh banyak hal, bukan cuma dari apa yang kita makan. Yuk, kita bahas satu per satu faktor yang bisa membuat bau kentut berubah-ubah.

 

1. Jenis Makanan yang Dikonsumsi

Makanan adalah faktor utama yang memengaruhi bau kentut. Gas di usus terbentuk ketika bakteri mencerna karbohidrat, serat, atau protein yang sulit diurai tubuh.

  • Makanan tinggi sulfur seperti telur, bawang, brokoli, dan kol sering bikin aroma kentut lebih tajam karena menghasilkan gas hidrogen sulfida.
  • Protein berlebih seperti daging merah juga bisa membuat bau lebih menusuk.
  • Sementara itu, makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan memang bikin lebih sering kentut, tapi baunya biasanya lebih ringan.

Jadi, kalau belakangan kentut terasa “mengganggu”, coba ingat menu makan kemarin.

 

2. Kondisi Kesehatan Pencernaan

Kesehatan usus sangat berpengaruh pada aroma gas yang keluar. Saat sistem pencernaan nggak bekerja optimal, proses fermentasi makanan di usus bisa menghasilkan gas dengan bau lebih tajam.

Beberapa kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi laktosa, atau infeksi bakteri bisa membuat kentut lebih sering dan berbau menyengat. Selain itu, ketidakseimbangan bakteri baik di usus (dysbiosis) juga berperan besar.

Kalau kamu merasa kentut semakin bau disertai gejala lain seperti kembung parah, diare, atau nyeri perut, sebaiknya periksa ke dokter.

 

3. Kebiasaan Makan dan Minum

Nggak cuma apa yang dimakan, cara makan juga memengaruhi bau kentut. Makan terlalu cepat membuat kamu menelan lebih banyak udara, sehingga gas di perut jadi lebih banyak. Minum minuman bersoda juga menambah jumlah gas di saluran cerna.

Kombinasi antara gas tambahan dan proses fermentasi makanan bisa bikin aroma kentut lebih pekat. Jadi, makan pelan-pelan dan kurangi minuman berkarbonasi bisa membantu mengontrolnya.