Bukan Jatuh Cinta, Ini Penyebab Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi
- freepik.com
Olret – Minum kopi pagi-pagi emang nikmat. Apalagi saat tubuh masih malas gerak, satu tegukan espresso bisa langsung bikin mata melek. Tapi pernah nggak, setelah ngopi, kamu merasa jantung tiba-tiba berdetak lebih cepat, bahkan sampai terasa berdebar-debar? Banyak yang langsung mikir: “Wah, ini sih jatuh cinta!” Padahal, penyebabnya lebih ilmiah dan berkaitan erat dengan efek kafein.
Yuk, kita bahas kenapa jantung bisa berdebar setelah ngopi, apakah itu berbahaya, dan kapan sebaiknya kamu waspada.
Kafein dan Reaksi Tubuh
Kopi mengandung zat stimulan bernama kafein. Zat ini bekerja dengan cara menghambat senyawa adenosin di otak—senyawa yang bikin kamu mengantuk. Saat adenosin diblokir, tubuh otomatis merasa lebih segar, fokus meningkat, dan semangat jadi lebih tinggi.
Tapi kafein juga memicu peningkatan hormon adrenalin, hormon yang sama muncul saat kita takut, stres, atau berada dalam situasi “fight or flight”. Nah, lonjakan adrenalin inilah yang membuat jantung berdetak lebih cepat. Karena itu, nggak heran kalau beberapa orang merasa deg-degan atau berdebar setelah ngopi.
Kenapa Hanya Sebagian Orang yang Mengalaminya?
Efek kafein berbeda-beda pada tiap orang. Ada yang bisa minum tiga cangkir kopi tanpa masalah, ada juga yang baru seteguk udah merasa nggak enak badan. Faktor genetik berperan besar di sini. Beberapa orang memiliki metabolisme kafein yang lebih lambat, sehingga efeknya bertahan lebih lama di tubuh.
Selain itu, riwayat kesehatan juga berpengaruh. Orang dengan gangguan kecemasan (anxiety), tekanan darah tinggi, atau gangguan irama jantung cenderung lebih sensitif terhadap kafein. Bahkan, kondisi seperti panic attack bisa dipicu atau diperparah oleh konsumsi kopi.
Bukan Cuma Jantung Berdebar
Selain jantung berdebar, efek lain dari kafein berlebih bisa berupa tangan gemetar, perasaan gelisah, sulit tidur, hingga mual. Beberapa orang juga mengeluh keringat dingin atau sakit kepala setelah minum kopi dalam jumlah besar atau saat perut kosong.
Kalau kamu termasuk yang sensitif, mengonsumsi kopi dengan makanan atau memilih kopi dengan kadar kafein lebih rendah (seperti decaf atau kopi arabika) bisa membantu mengurangi efek tersebut.