5 Hikmah yang Bisa Dipetik dari Ji Sung Hyun di Hometown Cha-Cha-Cha

Lee Sang Yi
Sumber :
  • tvn

Olret – Ji Sung Hyun di Hometown Cha-Cha-Cha yang di perankan apik oleh Lee Sang Yi sangat menyita perhatian. Perannya sebagai seorang sutradara yang sangat menyukai salah jalan dan ceria, dia juga sangat pandai mengambil hati seseorang.

Jika kamu sudah menonton drama ini, pasti kamu sudah tak asing lagi dengan sutrada yang menjadi rival dari Hong Doo Shik ini. Sebenarnya banyak pelajaran berharga dari Hong Doo Shik, namun sebagai rival yang penuh keteguhan dengan kisah hidup yang penuh perjuangan.

Sama halnya dengan tokoh di setiap drama, pasti selalu menyimpan pelajaran hidup bagi para penontonya. Nah, berikut ini setidaknya 5 hikmah yang bisa di petik dari Ji Sung Hyun di Hometown Cha-Cha-Cha.

1. Jika Diberikan Kesempatan Kedua, Ambil dan Lakukan yang Terbaik.

Aku sering berjalan tak tentu arah dan berputar-putar. Tapi hidup selalu mengarahkanku ketempat yang menyenangkan - Ji Sung Hyun

Ji Sunh Hyun yang salah tujuan dan nyasar ke kota kecil Gongjin ternyata membawa kabar gembira untuk karir dan kisah cintanya. Selain menemukan lokasi syuting yang pas untuk acaranya, dia juga bertemu dengan orang yang di cintai di masa kuliah.

Sayangnya, selama kuliah hubungan yang mereka jalin hanya sebatas senior meski ada rasa cinta di dalam hati. Berkaca dari pengalaman masa lalunya, setelah bertemu kembali dengan pujaan hatinya yang kini sukses menjadi dokter.

Dia pun mulai mendekatinya kembali dan mengeja sisa kenangan yang tersisa. Dan tak lama kemudian dia pun mengungkapkan isi hatinya. Terlepas apa pun hasilnya, dia sudah mengatakan perasaannya dan membuatnya tak menyesal lagi.

2. Bila Mempunyai Tujuan dan Ambisi, Berusahalah Maksimal dan Tulus.

Masih ingat bagaimana sutradara Ji ingin syuting di rumah nenek Kim Gam Ri. Meski berulang kali di tolak nenek tersebut, dia tetap berusaha maksimal dengan semampunya. Mulai dari selalu menyapa tiap hari, membantu pekerjaan rumah tangga dan tak segan-segan membeli makanan dan pakaian kesukaan nenek Gam Ri.

Awalnya memang seperti sogokan, tapi dia mampu memberikan semuanya dengan tulus tanpa mengharap imbalan. Namun pada akhirnya, niat tulus yang terlihat dari wajahnya membuat nenek Gam Ri luluh.