Agatha Chelsea: Lebih dari Sekadar Bintang, Menginspirasi Lewat Pendidikan dan Empati

Agatha Chelsea
Sumber :
  • Youtube

Olret – Dalam sebuah percakapan mendalam dengan Sandiaga Uno, Agatha Chelsea membuktikan dirinya bukan hanya seorang bintang, tetapi juga seorang pemikir dan aktivis muda yang berfokus pada isu-isu penting.

Chelsea Siap Hadapi Qarabag di Baku dalam Laga Fase Grup Liga Champions

Dikenal sejak kecil sebagai penyanyi berbakat, Chelsea kini mengeksplorasi hasratnya yang lebih dalam: pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

Pendidikan, Sebuah Jalan yang Dipilih

Gelandang Tengah Serba Bisa : Declan Rice dari Arsenal atau Ceiceo dari Chelsea

Meski memiliki kesempatan emas untuk melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri, Chelsea memutuskan untuk menundanya. Alasannya sederhana namun kuat: ia ingin mendapatkan pengalaman praktis terlebih dahulu di tanah air.

Keputusan ini membawanya pada sebuah proyek mulia bersama Seribu Sekolah, di mana ia turut serta dalam pembangunan sekolah di Kupang. Pengalamannya di sana membuka matanya terhadap tantangan nyata dalam sistem pendidikan Indonesia.

Legenda Chelsea Sedih Melihat Arsenal Sekuat Sekarang

Menurut Chelsea, masalah terbesar bukan hanya soal infrastruktur, tetapi pada pendekatan pembelajaran itu sendiri. Ia mengkritik sistem yang masih berfokus pada pengajar (teacher-centered), padahal pembelajaran yang efektif seharusnya berpusat pada siswa (learner-focused).

Pengalaman langsungnya dengan anak-anak di Kupang yang memiliki gaya belajar kinestetik (belajar melalui gerakan) memperkuat keyakinannya bahwa metode pengajaran harus lebih adaptif dan interaktif.

Tantangan Perempuan dalam Karier dan Kehidupan

Sebagai seorang perempuan muda yang berprestasi, Chelsea juga menyoroti tantangan yang kerap dihadapi perempuan di dunia profesional.

Ia menyebutkan "standar ganda" (double standard) sebagai salah satu hambatan terbesar. Sifat seperti agresif dan kompetitif sering dianggap sebagai kualitas kepemimpinan bagi pria, namun bisa dipandang negatif saat ditunjukkan oleh perempuan.

Lebih dari itu, ia juga menyinggung ekspektasi sosial yang besar bagi perempuan untuk tampil "sempurna" di berbagai aspek, mulai dari karier, keluarga, hingga penampilan. Chelsea mendorong perempuan untuk berani mendefinisikan kesuksesan versi mereka sendiri, tanpa harus terjebak dalam ekspektasi masyarakat.

Menavigasi Imposter Syndrome dan Pentingnya Critical Thinking

Chelsea secara terbuka mengakui bahwa ia sering mengalami imposter syndrome—perasaan tidak pantas atas pencapaian yang diraihnya. Namun, ia tidak membiarkan perasaan itu menghentikannya. Sebaliknya, ia melawannya dengan terus belajar dan memegang teguh niat baik serta semangat untuk tumbuh (growth mindset).

Sebagai bagian dari Generasi Z, Chelsea sadar betul akan tantangan banjir informasi yang bisa menyesatkan. Ia menekankan pentingnya berpikir kritis untuk memilah informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh arus media sosial.

Ia juga membahas pentingnya literasi keuangan, yang baginya adalah alat untuk mencapai kebebasan, bukan hanya sekadar angka atau skor.

Percakapan ini menunjukkan bahwa di balik citra publiknya, Agatha Chelsea adalah sosok yang inspiratif, berempati, dan memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu yang relevan bagi generasinya.

Ia membuktikan bahwa pengaruh sejati datang dari keberanian untuk menjadi diri sendiri dan menggunakan suara untuk kebaikan.