Kisah Gaib dan Tragedi Nyata di Balik Runtuhnya Gunung Kuda

Kisah Gaib dan Tragedi Nyata di Balik Runtuhnya Gunung Kuda
Sumber :
  • Youtube Malam Mencekam

Olret – Pada 30 Mei 2025, bumi di Desa Cipanas, Cirebon, bergetar hebat. Gunung Kuda, yang selama puluhan tahun menjadi tambang tak berkesudahan, akhirnya runtuh. Longsor dahsyat itu menelan setidaknya 25 nyawa, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan bekas luka bagi mereka yang selamat.

3 Shio yang Terlahir Sebagai Pemimpin, Naga Sehingga Harimau

Dump truck dan alat berat remuk di bawah tumpukan tanah dan batu, seolah tak lebih dari mainan. Namun, di balik bencana alam yang mengerikan ini, terselip kisah-kisah mistis yang membuat tragedi ini terasa lebih dari sekadar kecelakaan.

Peringatan dari Alam yang Terabaikan

Na Daehoon, Pria Korsel yang Rela Mualaf, Bertahan Demi Anak: Trauma Masa Kecil Jadi Kunci Keputusan

Menurut Abah Agus, seorang relawan berusia 60 tahun, longsor ini datang dengan peringatan. Seminggu sebelum kejadian, alam seakan memberi tahu. Ratusan kera turun dari gunung, bahkan ada yang berwujud sebesar manusia.

Kidang, sejenis rusa, terus-menerus menjerit setiap sore, seolah memberitahu datangnya bahaya. Namun, para penambang terlalu sibuk dengan urusan mencari rezeki sehingga mengabaikan semua pertanda itu.

Kisah Pedagang Ikan Cantik Cirebon: Uang Tak Pernah Habis, Nyawa Melayang Jadi Tumbal Tuyul Kelas Kakap

Harta Tujuh Turunan dan Penjaga Gaib

Gunung Kuda bukanlah gunung biasa. Sejak abad ke-16, ia telah menjadi tempat penting bagi pasukan Cirebon dan Demak. Nama "Gunung Kuda" sendiri konon berasal dari kebiasaan mengikat kuda-kuda perang di sana.

Di era kolonial, seorang ahli geologi Belanda menemukan kekayaan alam tak ternilai di perut gunung, berupa batu limestone, marmer, dan batu bintang yang dijuluki "harta tujuh turunan".

Namun, mitos setempat mengatakan bahwa harta itu dijaga oleh makhluk gaib, termasuk seekor kuda bersayap yang ringkihannya terkadang terdengar dari dalam gua. Warga setempat menyebut gua itu sebagai Gua Jaran, atau gua kuda, yang diyakini sebagai gerbang bagi kuda gaib tersebut.

Bagi yang percaya, longsor ini bukan hanya akibat eksploitasi tambang, melainkan juga murka dari penghuni Gunung Kuda yang marah melihat keserakahan manusia.

Keajaiban di Tengah Evakuasi dan Pertanda Kematian

Meskipun evakuasi berjalan sesuai prosedur, ada kisah-kisah di luar nalar yang terjadi. Seorang perempuan yang merupakan kerabat dari salah satu korban datang membawa air mineral yang telah "diberi kekuatan" oleh paranormal.

Ia diminta menyiramkan air itu di dekat pohon pisang. Abah Agus menyaksikan air tersebut menguap seperti asap, dan esok harinya, salah satu korban ditemukan tak jauh dari lokasi yang ditandai perempuan itu.

Ada juga kisah-kisah pilu lain yang mengiringi tragedi ini. Seorang istri korban bermimpi giginya copot, yang dalam kepercayaan Jawa merupakan pertanda kematian. Seorang pekerja yang biasanya tak pernah berpamitan, pagi itu justru memeluk istri dan anaknya sebelum pergi bekerja, tak lama kemudian ia menjadi salah satu korban.

Bahkan seorang janda penjual minuman yang merasa gelisah dan memaksakan diri naik ke lokasi tambang meski dilarang, tak pernah kembali lagi.

Pelajaran Pahit di Balik Reruntuhan

Operasi pencarian korban dihentikan pada 5 Juni, dengan empat jasad yang masih terkubur di dalam perut Gunung Kuda. Tragedi ini memaksa pemerintah menutup tambang dan menjanjikan mata pencaharian baru. Namun, bagi warga sekitar, Gunung Kuda tetaplah tempat yang sakral.

Di balik reruntuhan dan debu, tersisa pelajaran yang pahit: keserakahan bisa menimbulkan murka, dan ada hukum tak kasat mata yang berjalan seiring dengan hukum alam. Tragedi Gunung Kuda adalah peringatan bahwa keselamatan jauh lebih berharga daripada janji "harta tujuh turunan", karena terkadang harga yang harus dibayar adalah nyawa manusia itu sendiri.

Apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang legenda atau kisah mistis di balik bencana alam lainnya?