Tergiur Kekayaan Instan, Berakhir Nestapa: Kisah Tragis di Balik Pesugihan Begu Ganjang

Kisah Tragis di Balik Pesugihan Begu Ganjang
Sumber :
  • Youtube Malam Mencekam

Olret – Kemiskinan sering kali menjadi pemicu keputusasaan, mendorong sebagian orang untuk mencari jalan pintas menuju kekayaan. Salah satunya adalah pesugihan, praktik mistis yang menjanjikan harta berlimpah dengan bantuan makhluk gaib.

8 Cara Efektif Mencegah Flu Menyebar di Rumah

Namun, di balik janji manis itu, tersimpan kisah-kisah mengerikan tentang harga yang harus dibayar. Kisah Rosita, seorang ibu di Tapanuli yang terjerat pesugihan Begu Ganjang, adalah peringatan keras tentang betapa berbahayanya menukar nyawa dengan harta.

Perjanjian Mengerikan di Gunung Sunyi

Misteri Penyakit Bu Sri: Ketika Benjolan Keras Menjadi Sarang Kiriman Gaib

Pada tahun 2020, Rosita, yang putus asa dengan hidupnya bersama suami pemabuk dan penjudi, memutuskan untuk mencari jalan pintas. Atas saran temannya, ia pergi ke sebuah gunung di Tapanuli yang dikenal sebagai lokasi ritual pesugihan. Melalui seorang juru kunci, ia menjalani ritual di dalam sebuah gua yang sunyi.

Di sanalah ia bertemu dengan makhluk-makhluk mengerikan: Begu Ganjang, sosok kurus dan tinggi yang semakin dipandang semakin besar, “hom” yang menyerupai gorila, dan Sioak-Ngoak, bayi bajang yang terus menangis.

Saat ritual berlangsung, dua telur yang digunakan sebagai media pecah—pertanda bahwa dua anaknya akan menjadi tumbal. Namun, Rosita yang sudah gelap mata mengabaikan semua peringatan. Ia nekat melangkah maju, menukar keselamatan keluarganya demi kekayaan.

Kekayaan Instan dan Balas Dendam yang Tragis

Hanya dalam dua minggu, hidup Rosita berubah 180 derajat. Warung kecilnya mendadak menjadi toko sembako besar, ia membeli mobil, rumah mewah, dan mengenakan perhiasan emas mencolok. Warga kampung terheran-heran, namun mereka tahu dari mana semua kekayaan itu berasal.

Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat. Satu per satu anaknya meninggal, dimulai dari anak kedua, lalu anak bungsu, dan akhirnya suaminya. Semua meninggal tepat pada pukul 12 malam, waktu di mana Begu Ganjang konon muncul untuk "mengelus" kepala korbannya sebelum nyawa mereka diambil.

Penebusan Dosa dan Akhir yang Pahit

Dilanda rasa bersalah dan ketakutan, Rosita mencari pertolongan kepada seorang spiritualis. Ia rela bersyahadat dan masuk Islam demi memutus perjanjian gaibnya. Proses ini tidak mudah; gangguan dari makhluk-makhluk gaib terus datang, bahkan menyentuh anak-anaknya yang masih hidup.

Setelah melalui proses rukiah dan pembersihan spiritual, gangguan itu mereda. Namun, efeknya langsung terasa. Seluruh kekayaan Rosita menghilang dalam semalam. Rumahnya berubah menjadi gubuk tua, tokonya lenyap, dan semua perhiasan di tubuhnya raib.

Warga yang dulu memuji, kini mencaci dan mengucilkan Rosita, bahkan melempari rumahnya dengan batu. Namun, Rosita tetap teguh. Ia rela kembali miskin dan menderita, asalkan terbebas dari jeratan setan yang telah menghancurkan keluarganya.

Kisah Rosita adalah pengingat yang menyakitkan: pesugihan bukan hanya menukar doa dengan uang, tapi sering kali menukar nyawa orang-orang terdekat. Seperti yang diucapkan oleh Mas Ruli, spiritualis yang menolongnya, “Lebih baik miskin tapi tenang, daripada kaya karena tumbal.”

Catatan redaksi :

Developer Wajib Tahu! Ini Dia VPS Yang Paling Sering Dipakai