Wat Tham Ta Pan, Kuil Surga dan Neraka Buddha di Phang Nga Phuket
Olret – Selain Kuil Jui Tui Phuket yang khas dengan nuansa cina. Ada juga Wat Tham Ta Pan di Kota Phang Nga, adalah salah satu kuil asli paling aneh di Thailand selatan. Terletak sekitar 100 km timur laut Phuket, situs ini menawarkan perjalanan melalui Surga dan Neraka Buddhis.
Pada pandangan pertama, candi ini terlihat agak terbengkalai dan jompo, yang hanya menambah kengerian tempat itu. Kamu akan melihat air mancur di pintu masuk, di mana terdapat 5 patung biksu.
Masing-masing memegang mangkuk yang mewakili kekayaan, kecantikan, kebahagiaan, kepintaran, dan kesehatan. Coba lempar koin ke dalam mangkuk pilihan kamu. Jika kamu berhasil mendaratkan satu, keinginan kamu akan menjadi kenyataan.
Gua Surga
Tepat di sebelah toko kecil, ada naga Cina besar dengan mulut terbuka lebar menunggu kamu masuk. Ini adalah awal dari 'perjalanan' melalui representasi Surga dan Neraka Buddhis. Bagian dalam naga memiliki terowongan yang panjang dan gelap, dengan hanya beberapa jendela kecil yang menerangi jalan.
Di ujung terowongan, kamu akan menemukan pintu masuk ke gua yang dalam. Berdoalah di kuil kecil di sebelah kiri sebelum menuju bagian Nirvana, tepat di ujung gua. Dibutuhkan sekitar 10 menit berjalan kaki di sepanjang jalur gelap dengan jembatan yang melintasi sungai untuk mencapai ujungnya, yang memiliki 2 patung Buddha yang melambangkan Surga.
Neraka Buddhis
Neraka Buddhis
- -
Neraka Buddhis ('Naraka' dalam bahasa Sansekerta dan 'Na Rok' dalam bahasa Thailand) menanti jika kamu tidak mengikuti 5 ajaran agama Buddha selama hidup kamu:
- Menghindari pembunuhan (jangan membunuh).
- Menghindari mengambil apa yang tidak diberikan (jangan mencuri).
- Menjauhkan diri dari perilaku seksual yang salah (jangan melakukan perzinahan).
- Menjauhkan diri dari ucapan bohong (jangan berdusta).
- Menjauhi minuman fermentasi yang menyebabkan lalai (menjauhi mabuk).
Kunjungan ke Wat Tham Ta Pan bisa menjadi pengalaman yang sangat menakutkan, jadi tidak disarankan untuk anak kecil. Adegan-adegan yang menunjukkan siksaan yang diterapkan pada para pendosa sangat jelas dan lugas, tanpa meninggalkan ruang untuk imajinasi.
